INBISNIS.ID, JAKARTA – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan area dengan batas-batas tertentu dalam suatu wilayah atau daerah, untuk melaksanakan fungsi ekonomi dan memperoleh fasilitas tertentu.
Salah satunya hadir di Bali sebagai pemain strategis dalam sektor pariwisata kesehatan internasional, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang baru diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Rabu, 25 Juni 2025, di Bali Beach Convention.
Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menginisiasi dan mewujudkan terbentuknya KEK Kesehatan pertama di Indonesia ini. “Dalam rangka membangun kemandirian suatu bangsa, langkah KEK Kesehatan ini sangat penting. Karena itu saya sangat menghargai dan apresiasi langkah ini,” ujar Presiden Prabowo yang dilansir kek.go.id, Kamis (26/6/2025).
Erick Thohir yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjelaskan bahwa 2 juta masyarakat indonesia berobat di luar negeri dan menghabiskan hingga Rp150T per/tahun. Sekitar 74% dari pasar ini dikuasai oleh Singapura dan Malaysia sebagai destinasi pariwisata kesehatan.
BACA JUGA :
- Australia dan Selandia Baru Perkuat Investasi di Indonesia 2025
- Objek Wisata Labuan Bajo Paling Favorit (1)
- ITPC Sydney Perkuat Perdagangan di TEI 2025
- Realisasi Investasi Asing di Indonesia Belum Merata, Jabar Tertinggi
- Kadin Bali Dorong Investasi AS di Sektor Komoditas Premium Bali
KEK Sanur hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Melalui berbagai fasilitas dan insentif khusus yang diberikan di KEK seperti pelayanan satu pintu melalui administrator KEK, Tax Holiday, pembebasan bea masuk, regulasi khusus di bidang ketenagakerjaan, imigrasi, dan lainnya; serta fasilitas khusus KEK Kesehatan seperti relaksasi prosedur dokter asing bekerja di KEK, relaksasi proses persetujuan penggunaan obat impor, dan relaksasi proses penggunaan teknologi kesehatan impor di fasilitas kesehatan di dalam KEK, membuka kesempatan untuk hadirnya dokter terbaik di dunia, sekaligus teknologi kesehatan advance serta obat-obatan yang telah mendapatkan pengakuan di negara asalnya.
“Dengan inisiatif ini kita bisa memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak kalah dengan yang terbaik di dunia,” imbuh Prabowo.
Berlokasi di jantung pariwisata Bali, KEK Sanur berdiri di atas lahan seluas 41,26 hektar di Kota Denpasar, dan ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 pada 1 November 2022.
Kawasan ini dirancang untuk menampung berbagai fasilitas unggulan modern dan terintegrasi, mulai dari fasilitas medis bertaraf internasional, akomodasi hotel dan MICE, pusat riset kesehatan hingga ethnomedicinal botanic garden.
KEK Sanur dirancang dengan proyeksi total investasi sebesar Rp10,2 triliun, dan diperkirakan akan menyerap 18.375 tenaga kerja langsung dan 25.272 tidak langsung pada saat beroperasi penuh.
Sejak penetapan hingga Triwulan I 2025, KEK Sanur telah mencatatkan realisasi investasi kumulatif sebesar Rp4,42 triliun dan menciptakan 3.822 lapangan kerja. Di tahun berjalan 2025, nilai investasi yang terealisasi telah mencapai Rp167 miliar dan penyerapan tenaga kerja sebesar 373 orang.
BACA JUGA :
- INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
- Indonesia dan Swiss Perkuat Kerja Sama Bilateral di Bidang Investasi dan Hilirisasi
- Dialog Yudisial Indonesia–Australia, Perkuat Kerja Sama Hukum Lingkungan
- Labuan Bajo Holiday, Jadikan Liburan Anda Lebih Berkesan
- Indonesia Menjadi Hotspot Investasi Australia, Ini Faktor Utamanya!
Saat ini, berbagai berbagai fasilitas dan insentif sebagai KEK telah dinikmati oleh KEK Sanur dan Pelaku Usaha di dalamnya, seperti tax holiday 20 tahun, pembebasan bea masuk barang modal, penerbitan Surat Izin Praktik Dokter (SIP) untuk 125 dokter , 11 diantaranya dokter asing, serta 11 diaspora; serta SAS (Special Acces Schemes) Alat Kesehatan.
Hal ini berdasarkan yang dikutip media INBISNIS.ID, Jumat (24/10/2025).
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang menjelaskan, seluruh fasilitas dan insentif yang dihadirkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dirancang untuk memberikan kemudahan sekaligus kepastian dalam berusaha.
“KEK membuka ruang kolaborasi yang luas bagi pelaku dan badan usaha untuk menjalankan kegiatan secara lebih efisien, sekaligus mendorong hadirnya inovasi melalui adopsi tenaga medis unggulan, teknologi kesehatan mutakhir, dan obat-obatan berstandar internasional,” jelas Edwin.
Di KEK Sanur, saat ini telah beroperasi sebuah rumah sakit modern, Bali International Hospital (BIH) yang menjalin kemitraan strategis dengan beberapa institusi medis global seperti Icon Cancer Centre, Sapporo Cardiovascular Clinic, dan Innoquest.
Hingga 17 Juni 2025, BIH telah melayani 1.425 pasien, dengan 60% diantaranya merupakan pasien mancanegara, mencerminkan potensi KEK Sanur sebagai destinasi rujukan internasional. Selain itu, kawasan ini juga menjadi lokasi Alster Lake Clinic (ALC), pusat terapi sel dan riset regeneratif yang tengah dikembangkan.
Sumber :kek.go.id
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Punya pertanyaan soal Bantuan Hukum & Perizinan, Pencarian & Pengembangan Properti, Layanan Relokasi & Eksplorasi, Dukungan Media & Branding, Distribusi Produk ? INBISNIS bisa bantu jawabin.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini.
Yuk, gabung grup WhatsApp Berita INBISNIS.ID atau ikuti Channel Berita INBISNIS.ID! Dapatkan info terkini tentang Investasi, Bisnis dan Dunia Usaha langsung ke ponselmu.













Komentar