INBISNIS.ID, JAYAPURA – Literasi atau pengenalan tentang produk keuangan di Papua tergolong sangat rendah. Hal itu diungkapkan Adolf FT. Simanjuntak yang pada 11 Mei 2022 kemarin jabatannya sebagai Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat diserahterimakan kepada pejabat baru, Muh Ikhsan Hutahaean.
Adolf sapaan akrabnya yang kini menjabat sebagai Pemeriksa Eksekutif Spesialis Pemeriksaan Khusus Perbankan di Departemen Pemeriksaan Khusus Perbankan(DRKP) mengungkapkan kendala terberat dalam upaya memperkenalkan produk-produk keuangan di Papua dan Papua Barat.
“Kendala utama di Papua adalah kondisi geografis serta aksesibilitas yang masih kurang, ditambah dengan jaringan teknologi informasi yang juga terbatas,” ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis malam (12/5).
Untuk itu, OJK yang memiliki salah satu tugasnya adalah literasi keuangan, terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat.
Dikatakan, bahwa Provinsi Papua berada di urutan ketiga terbawah dalam hal literasi keuangan. Setelah Papua, berikutnya adalah Provinsi Papua Barat dan terakhir Provinsi Maluku Utara.
“Kita selalu melakukan edukasi terkait produk-produk ekonomi, kemudian investasi, agar masyarakat tidak tersesat dalam mengelola keuangannya, dan bagaimana mengembangkan dana yang dimilikinya,” ungkapnya.
Dalam melakukan sosialisasi dan edukasi, pihak OJK melakukan dengan bekerja sama dengan beberapa instansi, dalam hal ini instansi perbankan.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya
Komentar