oleh

Inovasi Budidaya Padi, Petani di Blitar Ciptakan Teknik Biosaka

INBISNIS.ID, BLITAR – Petani di Kabupaten Blitar sukses  bercocok tanam dengan Teknik Biosaka atau tanpa pupuk kimia. Kabar ini langsung didengar oleh pemerintah pusat sehingga, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan langsung melawat untuk melihat langsung cara bercocok tanamnya.

Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology (biologi-teknologi). Dengan terbuat dari rerumputan yang dicampur dengan air lalu dihancurkan, setelah itu bisa langsung diaplikasikan di lahan untuk semua jenis tanaman. Untuk pemilihan rumput harus memakai rumput yang sehat yang tidak tercampur bahan kimia dan harus diketahui masa pertumbuhan rumput berada di fase vegetatif atau generatif.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengapresiasi dan menyambut baik inovasi yang dilakukan petani Blitar, disaat serba sulit masih bisa memberi solusi terhadap pupuk.

“Saya salut dengan inovasi-inovasi ini. Disaat serba sulit, pupuk kimia mahal, masih bisa memberi solusi dengan membuat pupuk sendiri dan tidak mengandalkan pupuk bersubsidi. Ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengharapkan bahwa petani kita harus berinovasi dalam segala hal,” demikian dikatakan Suwandi pada webinar, Selasa (10/5).

Di Lain tempat, Muhammad Ansar, sebagai Penggagas Biosaka menjelaskan bahwa pengenalan Biosaka mulai melakukan pendampingan di wilayah kabupaten Blitar sejak pertengahan Tahun 2019 sampai dengan sekarang, yang dimulai dari beberapa petani di wilayah kecamatan wates. Dalam perkembangannya aplikasi biosaka sudah di uji coba hampir di setiap Kecamatan wilayah Kabupaten Blitar.

“Kelebihan Biosaka adalah sangat efektif dengan reaksi selama 24 jaman. Dapat diaplikasikan mulai dari sebar benih hingga panen,” kata Ansar kepada INBISNIS.ID, Jumat (13/5).

Selain itu, Ia juga memaparkan jika proses pembuatan Biosaka relatif cepat karena tidak menggunakan metode fermentasi dalam pembuatannya. Serta untuk aplikasinya juga relatif gampang.

“Proses pembuatan cepat tidak seperti fermentasi. Dan untuk aplikasi juga mudah tinggal disemprotkan ke tanaman hingga panen. Dosisnya 40 ml Biosaka dengan 15 L air bersih,” paparnya.

Sebagai informasi, penggunaan pupuk Biosaka ini mampu menghemat penggunaan pupuk kimia.  Sehingga biaya produksi tidak terlalu banyak dan hasilnya cukup bagus.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *