oleh

IDI Dukung Pembukaan Kembali Pariwisata Pulau Dewata, Ini Syaratnya!

INBISNIS.ID, DENPASAR – Pembukaan pariwisata Bali, masih menjadi sorotan hangat publik, rakyat menanti-menanti realisasi dari janji pemerintah untuk membuka gerbang Internasional.

Ditemui INBISNIS, Kamis (13/5) , Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Bali, dr Gede Putra Suteja menyampaikan pihaknya mendukung agar Pariwisata Bali segera dibuka.

“Pembukaan Pariwisata Bali, Setuju tapi Harus Hati Hati” ucap Ketua IDI Bali ini yang sebelumnya pernah melaporkan JRX dalam kasus ujaran kebencian ‘IDI kacung WHO’.

Putra Suteja menyampaikan jika pembukaan gerbang untuk wisatawan mancanegara pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal, atau dengan kata lain IDI mendukung pembukaan tersebut, akan tetapi dengan catatan.

“Iyak silakan pariwisata Bali dibuka, tapi dengan dengan beberapa  catatan” tandasnya.

Ketua IDI Bali (tiga dari kanan) pada saat Uji Kajian Pembukaan Pariwisata Bali di Sekretariat DPC GMNI Denpasar Kamis, (13/5)

“Hal yang mesti diperhatikan, bagaimana kita bisa menyiapkan kedalam (internal). Bagaimana kita siap, Bali itu vaksin kita bisa cukup (tersedia banyak), nakes kita siap, masyarakat kita siap dalam 3M dan lain sebagainya” beber Putra Suteja

Ditanya mengenai Aksi dan sikap dari GMNI Denpasar yang mendorong pemerintah segera membuka pariwisata Bali, Ketua IDI Bali menyampaikan dirinya mengapresiasi, akak tetapi perlu diperhatikan bahwa program vaksinasi harus sudah tuntas.

“Saya mendukung, jika juni vaksinasi clear, tapi jika Juni belum, sing ngidang ngorang ape” tegasnya.

Sementara itu, Ahli Hukum Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyampaikan bahwa sebelum Juli nanti pariwisata dibuka, mestinya pemerintah harus terus mengedukasi masyarakat bali mengenai protokol kesehatan yang sekarang ini kiranya sudah sudah tak dipatuhi. Pada kesempatannya dia menyatakan sepakat pariwisata Bali dibuka

“3 M itu tapi tetap harus di-edukasi (kepada masyarakat), walaupun sepertinya masyarakat kalau bahasa Balinya itu ‘Meboya'”ucap

Dirinya menyampaikan testing dan tracking itu harus dilakukan pengawasan, sehingga di sana akan  mendapatkan data yang objektif. Kemudian dirinya juga menegakan pemerintah harus lebih memperketat   pintu-pintu masuk untuk testing.

“kita bukannya melarang, tapi dengan begitu kita bisa mengidentifikasi. Bagi orang yang positif apakah mereka akan dikembalikan atau dikarantina supaya tidak memberikan perluasan dari perjalanan penyakit tersebut” jelasnya.

Kemudian Akademisi dari Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana I Wayan Darsana, SS.,M.Par turut, menyampaikan sarannya terkait pembukaan pariwisata Bali ini. Diundang  dalam  pertemuan Uji Kajian GMNI Denpasar Kamis, (13/5) kemarin, Dirinya menyampaikan bahwa pembukaan pariwisata perlu segera direalisasikan, maka dari itu pemerintah mesti menyiapkan hal-hal seperti program vaksinasi massal agar Bali mendapatkan kepercayaan dunia

“Kalau Destinasinya Gak Sehat, Tidak Ada Yang Datang Ke Bali” ucap Darsana.

“Masyarakat Bali menangis, maka saya sepakat agar pariwisata segera dibuka, tapi, harus ready internal dan eksternal terlebih dahulu” tegasnya

Dirinya juga menyampaikan pemerintah mesti melakukan lobbying kepada negara yang dituju ingin didatangkan, travel bubble menurutnya pemerintah bisa menjalin komunikasi dengan negara yang memberikan sumbangsih banyak untuk pariwisata, tentunya melihat bagaimana perkembangan kasus covid di negara tersebut.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *