INBISNIS.ID, PADANG – Gempa bumi yang berkekuatan 6,2 SR tanggal terjadi pada Jumat pagi di wilayah Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (25/2/22) disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Besar Sumatera.
Saat konferensi pers di channel youtube Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bahwa gempa yang terjadi sekarang ini adalah aktivitas dari pergerakan Segmen Angkola. Saat ini BMKG sudah memutakhirkan kekuatan gempa menjadi 6,1 SR.
Dwikorita Karnawati juga menyebut bahwa Segmen Angkola ini mampu melepas enersi dan membangkitkan kekuatan gempa hingga 7,6 SR.
BMKG mengimbau agar masyarakat yang berada di jalur gempa agar dapat waspada dengan cara mitigasi yang tepat terutama penataan bangunan standar gempa bumi.
Dilansir dari Instagram @info.pasaman pada Jumat (25/2), gempa bumi ini menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor di Nagari Malampah Bukik Lintang, Kecamatan Tigo Nagari. Terlihat material lumpur menerjang perkampungan dan jalan dengan sangat deras.
Longsor menyebabkan arus lalu lintas dari Kumpulan menuju Padang Sawah tidak dapat dilalui karena tertutup material tanah dan dialihkan ke jalur alternatif lainnya.
Sementara itu, dampak lainnya yang ditimbulkan adalah meluapnya lumpur dari sumber air panas di Jorong Padang Baru, Nagari Nanggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman.
Untuk korban gempa, dilansir dari Instagram @infosumbar pada Jumat (25/2), Kepala Puskesmas Ladang Panjang menyatakan bahwa saat ini sementara yang menjadi korban dari gempa ini sebanyak 32 orang korban total, 4 diantaranya dinyatakan meninggal dunia, 3 orang dirujuk ke RSUD Pasaman Barat.
Sumber gambar: @info.pasaman
(Ilham Fahiza Putra/HS)
Komentar