oleh

Ditjen GTK dan Dinas PK Nagekeo Gelar Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar Guru Penggerak

INBISNIS.ID, NAGEKEO – Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tingkat Kependidikan Pendidikan Jasmani (Penjas) dan Bimbingan Konseling Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Nagekeo, menggelar Lokakarya VII Moda Daring “Festival Panen Hasil Belajar, bertempat di Aula Setda Kantor Bupati Nagekeo, Sabtu (14/5).

Penanggungjawab program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3, Kabupaten Nagekeo, Drs.Amandus Embo dalam laporan panitia mengatakan Guru penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan model merdeka belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).

“Lokakarya VII dengan tema Festival Panen Hasil Belajar yang dilaksanakan hari ini merupakan  salah satu rangkaian dari 9 bulan pendidikan yang dilalui oleh para Calon Guru Penggerak (CGP). Selain itu, Lokakarya ke-7 dari 10 rangkaian lokakarya ini merupakan aplikasi dari Calon Guru Penggerak dalam memberi pelajaran kepada peserta didik dan merupakan pameran aksi nyata dari Calon Guru Penggerak setelah mendapat pelatihan dari para pengajar praktik selama pendidikan. Selain itu, festival ini juga menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah serta meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan atau komunitas praktisi” Ungkap Amandus.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang meliputi pelatihan-pelatihan, lokakarya konferensi dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon guru penggerak.

“Pendidikan Guru Penggerak (PGP) didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama 9 bulan. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya dan pendampingan individu.  Sedangkan untuk proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on the job training),  20% belajar bersama rekan sejawat dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator dan pengajar praktik ” katanya.

Slogan CGP adalah “Tergerak, Bergerak, Menggerakkan”, menjadi semangat untuk selalu mengupdate tentang hal-hal terbaru untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,  kreatif, gotong royong, berbhineka, bernalar kritis dan mandiri).

“Kita semua sangat bangga dan mengapresiasi komitmen perjuangan semangat dan Daya juang CGP selama mengikuti PGP semoga setiap pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan menjadi berkah yang menginspirasi setiap lapisan pendidikan di lingkungan masing-masing serta mampu menggerakkan komunitas belajar dan menjadi pemimpin pendidikan di masa depan  sebagaimana amanat Permendikbud Nomor 40 tahun 2021” Imbuh  Amandus  yang dikutip INBISNIS.ID.

Bupati Nagekeo,Johanes Don Bosco Do,  berkesempatan hadir dan membuka dengan resmi kegiatan lokakarya tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kadis PK kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu S.Pd, Penanggungjawab PGP Kabupaten Nagekeo dari P4TK Bidang Penjas dan Bimbingan Konseling pada Ditjen GTK, Duma Silitonga bersama tim, Kepala Bank NTT Cabang Mbay, Mathias Nara Tifaona,  para pengajar praktik, 38 Calon Guru Penggerak,  Pengawas Sekolah TK/ SD, SMP Tingkat Kabupaten Nagekeo  dan Pengawas  SMU/SMK Ngada-Nagekeo Tingkat Propinsi NTT (Drs.Lele  Fransiakus) dan  Para Kepala Sekolah serta Komunitas Praktisi.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *