INBISNIS.ID, BLITAR – Di tengah situasi cuaca yang tidak menentu antara hujan dan kemarau, petani di Kabupaten Blitar ragu menanam jenis komoditas pertanian apa. Pasalnya, setelah panen di musim hujan, sebagian petani sudah banyak yang menanam palawija di lahannya. Namun, beberapa hari belakangan ternyata hujan masih sering turun dan sebagian lahan sawah tadah hujan yang diperkirakan siap di palawija kembali akan tergenang.
“Tadinya sudah siapkan benih padi, namun karena sempat panas beberapa pekan kemudian saya batalkan. Ini ditanami jagung,” kata Jazuli, petani di wilayah Kademangan, Rabu (25/5/2022).
Karena panas yang mengakibatkan tanah sempat kering, sawah tadah hujan di sawah miliknya itu kemudian ditanami jagung. Tapi setelah tanamannya tumbuh, cuaca kembali berubah. Tiba-tiba hujan lebat.
“Sudah saya ganti jagung, tapi kok hujan turun lagi, lebih lebat. Ini saya bingung, jangan-jangan hujan masih akan terus menerus,” ucapnya kepada INBISNIS.ID.
Ia pun berpikir ulang untuk kembali membongkar tanaman jagung yang sudah berusia dua minggu ini.
“Ini masih cari benih padi yang dulu sudah dijual, tapi sebenarnya bingung juga mau pilih yang mana, padi atau palawija. Cuaca serba tidak menentu,” tambahnya.”
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar