INBISNIS.ID, DENPASAR – Sampah pelastik merupakan unsur utama pencemaran lingkungan yang jadi fokus utama pemerintah serta Lembaga Sosial Masyarakat terkait lingkungan.
Seperti dikatakan Pakde Jayahun, Lelaki asal jember berumur 60 tahun saat ditemui dilokasi tempatnya mengepul, tepatnya dibelakang wantilan desa adat Panjer, Denpasar. Jumat, (18/2).
Pakde sapaan akrab pria paruh baya ini, beliau mengatakan usaha sampah ini menjajikan jika ditekuni dengan baik.
“Saya kira sampah ini menjanjikan, kalau ditekuni, kan nyari terus diover lagi” ujar pakde Yang merupakan pedagang buah keliling sebelum terjun kedunia sampah.
Menurutnya untuk sementara usaha sampah yang digeluti saat ini masih tergolong kecil, walau begitu dia menuturkan bahwa pendapatan sehari hari berkisaran seratus ribu. Tidak ada kendala yang begitu berarti sebelumnya dalam mencari barang sampah, Namun sejak memasuki pandemi akibat Covid-19 agak kesulitan mencari sampah plastik, dikatakan kemungkinan akibat perekonomian sekarang melemah sehingga konsumsi barang plastik agak berkurang, disamping itu juga keterbatasan ruang gerak dalam mencari sampah juga mulai terbatas akibat pemberlakuan PPKM.
Dikatakan saat wawancara, dalam menjalankan bisnis mengepul sampah pelastik ini, walaupun belum bisa membangun rumah yang mewah, namun sudah sangat banyak membantu keberlangsungan hidupnya hingga saat ini. Ketika disinggung mengenai keinginanya untuk membesarkan usaha sampahnya, dia mengatakan belum memiliki modal yang cukup.
” Mau sih, cuma itukan butuh modal yang besar”, ujar pak de.
Diawali sejak tahun 2007, pakde mengakui memulainya dengan menjadi pemulung lalu seiring berjalannya waktu mulai merangkak pelan menjadi pengepul.
Beliau mengatakan bahwa besar dukungan dari istri dan keluarga merupakan semangat utama dalam menjalankan usahanya ini. “Saya istrinya dukung, semua senang koq”, lanjut pak de.
Diakui walaupun belum mengantongi izin resmi dari Dinas terkait Izin usaha bahkan tidak pernah melaporkan kegiatan usahanya ke Desa, Desa mengakui akan keberadaan usaha pakde karena sering berkontribusi membersihkan lingkungan sekitar hunian sekaligus tempat usahanya, “gak ada izin, ke Desa juga gak ngelapor tapi desa tau kalau pakde pengepul, tapi saya selalu bersedia untuk bersih-bersih sampai depan jalan disuruh ataupun tidak”, tandas pakde.
( Putu Pande Selamet Budi Saputra / FF )
Komentar