oleh

ARISE+ Indonesia Bersama DJKI dan DJPEN Meluncurkan IGIS 2022

-Daerah-477 views

INBISNIS.ID, BALI – ARISE+ Indonesia menggelar Talkshow & Masterclass Cooking Show by Chef Bara untuk program Indonesias Geographical Indication Show (IGIS) 2022 di Ubud Food Festvial (UFF) 2022.

Sebagai pelaksana program, ARISE+ Indonesia yang merupakan Fasilitas Dukungan Perdagangan yang didanai oleh Uni Eropa, telah menunjuk Gambaranbrand, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan brand lokal.

IGIS 2022 mempromosikan Indikasi Geografis Indonesia melalui serangkaian jurnal kuliner ke situs-situs IG terpilih. IGIS 2022 dipublikasikan melalui situs khusus https://igis.id dan saluran media sosial. IGIS 2022 yang diinisiasi oleh ARISE+ Indonesia bertujuan untuk menunjukkan bahwa Indikasi Geografis lebih dari sekadar soal perlindungan dan pengakuan hukum atas produk olahan alam dan budaya.

Melalui pendekatan jurnal kuliner, IGIS 2022 ingin mengajak seluruh pihak, mulai dari pemilik modal, eksportir, potential buyer, asosiasi, komunitas, pecinta kuliner, praktisi kuliner, penggiat usaha, pemangku kebijakan, hingga masyarakat umum untuk lebih meningkatkan dukungannya pada upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan daya saing, dan penguatan posisi Indonesia melalui keaslian dan kualitas produk yang premium.

Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kurniaman Telaumbanua, berharap bahwa melalui program IGIS ini Indikasi Geografis di Indonesia semakin dikenal masyarakat secara luas serta dapat membuka akses pasar yang lebih luas.

“Harapannya, pasar lokal dan internasional semakin mengapresiasi produk Indonesia yang berlabel Indikasi,” kata Kurniaman (5/7).

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag Ni Made Ayu Marthini mengatakan, sudah saatnya produk Indonesia berindikasi geografis dipromosikan lebih gencar karena akan memberikan keuntungan nyata bagi petani, menciptakan kompetisi yang adil, melindungi hak kekayaan intelektual yang ada, serta meningkatkan kesadaran bagi konsumen di Uni Eropa terhadap nilai produk Indonesia yang berindikasi geografis.

“Kunci kompetisi dan daya saing saat ini adalah keunikan, kualitas dan reputasi dari produk yang dihasilkan,” kata Made Ayu Marthini.

IGIS 2022 mengeksplorasi keunikan yang menjadi ciri khas setiap Indikasi Geografis dalam bentuk video dokumenter, cooking show, resep olahan produk Indikasi Geografis, side talk show, dan webinar.

Sebagai bentuk keterwakilan, dalam IGIS 2022 ada sepuluh produk unggulan Indikasi Geografis Indonesia, di antaranya, Beras Adan Krayan, Garam Bali Amed, Lada Luwu Timur, Kopi Arabika Gayo, Kayu Manis Koerintji, Gula Kelapa Kulonprogo Jogja, Teh Java Preanger, Lada Putih Muntok, Cengkih Minahasa dan Pala Siaw.

Program ini berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DGPEN) Kementerian Perdagangan, serta Uni Eropa sebagai pendonor.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *