oleh

Alasan Gubernur NTT Naikkan Harga Tiket TN Komodo Jadi USD 500

INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat berencana menaikkan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) menjadi USD 500 dari yang awalnya hanya sekitar Rp 225 ribu atau sekitar USD 15 saja.

Kabar ini membuat wisatawan asing maupun dalam negeri merasa terkejut. Sebab kenaikan harga tiket masuk berarti akan menambah biaya dan memperbesar bujet yang akan mereka gunakan untuk liburan.

“Mahal banget. Di Indonesia, kan, masih banyak yang pengen jalan-jalan di dalam negeri,” kata Dwi, pria yang bekerja di salah satu BUMN ini.

Menurut Viktor, kenaikan harga tiket masuk TNK, merupakan hal yang wajar. Terutama karena TNK adalah situs warisan dunia yang berisi reptil purba satu-satunya di dunia.

“Pulau Komodo itu, kan the one and only. Kita tidak mau orang yang datang hanya untuk mempergunakan potensi yang luar biasa untuk yang murah-murah. Ini, kan, langka, di dunia cuma ada satu, maka dari itu tidak boleh murah,” tuturnya yang dilansir kumparan.com beberapa waktu lalu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo.

Ia menambahkan memang sudah seharusnya kawasan konservasi dibuat mahal. Selain karena memang mesti dilindungi oleh pemerintahnya, kawasan konservasi juga membutuhkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit.

”Namanya konservasi itu tidak ada murah. Seluruh konservasi di dunia itu diproteksi. Baik di kekuasaan (administratif) dan punya biaya yang mahal, maka dari itu tidak bisa murah (retribusinya),” tambah pria asal Kupang itu.

Sebagai bahan komparasi, Viktor membandingkan destinasi wisata Indonesia dengan Bhutan. Menurutnya, biaya masuk destinasi wisata di Nusantara terhitung sangat murah.

“Di Bhutan, kamu harus mengeluarkan uang USD 250 cuma ngeliatin gunung doang. Ini (TNK) kan langka, di dunia cuma ada satu, maka dari itu tidak boleh murah. Kita tidak mau orang yang datang ke potensi yang luar biasa dengan biaya murah,” pungkas Viktor.

Sependapat dengan Gubernur, Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Jelamu juga menuturkan, sudah saatnya masyarakat Indonesia memberikan tarif yang tidak terlalu murah untuk destinasi wisatanya.
Hal ini berdasarkan yang dikutip Media INBISNIS.ID pada Sabtu (17/12/2022).

“Kita lihat di Eropa, di Jepang, kita mengunjungi negara-negara maju. Bagaimana mahalnya masuk serta destinasi wisata. Baik wisata alam maupun buatan. Respon masyarakat sangat positif, memang ada pro kontra, tapi ketika kita menjelaskan berulang-ulang, masyarakat (nantinya) akan menerima,” katanya.

Pemerintah Nusa Tenggara Timur mengungkapkan nantinya uang tiket masuk akan dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur dan memelihara kawasan Taman Nasional Komodo.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *