oleh

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Bupati Sikka Siap Bangkitkan Pariwisata dan UKM

INBISNIS.ID, BALI – Pemkab Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah menggarap konsep pembangunan Pariwisata Bahari, Budaya dan wisata Rohani.

Hal tersebut setelah Flores Barat Labuan Bajo ditetapkan sebagai pariwisata super premium.

Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiskus Roberto saat ditemui pada Sabtu (26/3) menuturkan, pihaknya akan fokus pada Bahari dan Budaya juga wisata Rohani.

“Wisata Bahari itu yang diutamakan, kemudian Budaya sebagai tambahan,” ujarnya.

Selain itu, kata Fransiskus Roberto, Kabupaten Sikka juga terkenal dengan Maritim karena itu pihaknya berencana akan memanfatkan hal tersebut menjadi daya tarik wisata.

“Masyarakat Kabupaten Sikka jago akan Maritim dan jumlah nelayan tulen terbanyak di NTT itu ada di Maumere. Karena itu, kami berminat untuk merubah dari nelayan tangkap jadi industri pariwisata,” katanya.

Orang nomor satu di Kabupaten Sikka ini, juga berencana akan menjadikan Maumere sebagai Destinasi Wisata Rohani, karena itu pihaknya akan membangun Menara Lonceng dipusat kota Maumere.

“Kami tawarkan konsep wisata Rohani juga, yaitu bangun Menara Lonceng nanti, di Maumere itu akan bunyi Lonceng setiap jam-jam Doa, pagi, siang, sore, malam seperti Doa Angelus. Pembanguan Menara Lonceng itu juga untuk membangun karakter masyarakat yang selalu sibuk dengan handphone,” katanya.

Menurut Bupati Fransiskus Roberto, hal tersebut sangat bagus mengingat Kota Maumere selama ini selalu menjadi ujung perjalanan wisata dari Labuan Bajo oleh karena itu Maumere perlu menyiapkan wisata Rohani.

“Kami harap Kota Maumere yang selama ini selalu menjadi akhir dari perjalanan wisata di Flores, akan kita siapkan menjadi kota Rohani juga. Karena itu, dari perjalanan wisata tersebut diakhiri dengan Doa dan itu akan sangat berkesan,” tuturnya.

Lebih jauh, Bupati Fransiskus Roberto menuturkan, terkait event G20 yang rencananya akan di gelar di Flores Barat, Labuan bajo pihaknya akan mendorong UKM yang ada di Kabupaten Sikka agar menampilkan produk yang spesifikasinya berdasarkan segmen pasar.

“Produk yang akan ditampilkan adalah sarung tanun yang motifnya sangat detail dan berbeda dengan motif-motif di daerah lain. Itu untuk mendorong UKM yang ada di Kabupaten Sikka dengan menampilkan secara spesifikasi sesuai segmen pasar,” tutupnya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *