oleh

Eco Enzyme : Cairan Sejuta Manfaat dan Dapat Atasi Persoalan Sampah

INBISNIS.ID, DENPASAR – Waktu sudah menunjukan pukul 18.00 WITA, bertempat di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar, Pasek Budiasa, Fitriyou, Tasya Candra Dewi, I Putu Esa Purwita, Ida Ayu Anggun, Jero Giri Riska, Mita, dibimbing Ketut Udi Prayudi, masih sibuk mengerjakan Eco Enzyme.

Beberapa dari mereka bertugas untuk memotong buah dan sayur bekas, beberapa lainya bertugas untuk menimbang, dan sisanya bertugas memasukan buah dan sayur bekas yang sudah dipotong kedalam gentong.

Dalam pembuatan Eco Enzyme kali ini, terdapat sekitar 17 bahan dasar yang digunakan terdiri atas buah dan sayur bekas antara lain ; semangka, nanas, sayur hijau, kangkung, melon, dan lain-lain. Dimana nantinya 17 bahan dasar Eco Enzyme tersebut, akan dimasukan ke 17 gentong berukuran 25 liter, yang ditargetkan selesai pada tanggal 17 April 2022, pukul 17.08 Wita.

Menurut, Ketut Udi Prayudi, Eco Enzyme merupakan cairan organik sejuta manfaat yang dibuat dari bahan buah, sayur, air dan gula. Dimana keempat bahan tersebut dicampur lalu difermentasikan selama 90 hari. Ketika proses fermentasi selesai, maka cairan Eco Enzyme dapat bermanfaat bagi kesehatan, pertanian, dan lingkungan.

“Sekarang nyemprot (membersihkan udara) memakai Eco Enzyme, membersihkan air, memakai Eco Enzyme, menyuburkan tanah memakai Eco Enzyme, oleh karena itu ini adalah cairan yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan,” Terang Udi Prayudi saat diwawancarai disela-sela pembuatan Eco Enzyme, bertempat di Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate, Rabu (16/02/2022).

Udi Prayudi, melanjutkan, bahwa proses fermentasi Eco Enzyme ini, pada bulan pertama menghasilkan alcohol yang berguna untuk pembersihan, pada bulan kedua menjadi asam dan bulan ketiga menjadi enzyme. Melalui proses selama tiga bulan inilah berjuta manfaat Eco Enzyme dapat dimanfaatkan oleh kita bersama dan lingkungan.

Selain itu, Udi Prayudi, mengungkapkan, pembuatan Eco Enzyme yang menggunakan bahan organik seperti buah dan sayur bekas dapat mengatasi persoalan sampah. Hal ini karena sekitar 60 persen sampah didominasi oleh sampah organik. Melalui pembuatan Eco Enzyme ini, sampah organik berupa buah dan sayur bekas dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Sekitar 60 persen sampah kita adalah sampah organik, yang sebetulnya bisa dijadikan Eco Enzyme, komposter, dan dimasukan biopori untuk menyuburkan tanah sehingga, harapanya yang akan ke TPA hanya residu saja karena sampah organik itu sudah selesai disumbernya misal dirumah tangga, perkantoran, dan lain-lain. Karena disumber sudah ada pengolahan sampah seperti pembuatan Eco Enzyme,” Ungkap Udi Prayudi.

Udi Prayudi, menambahkan, cairan Eco Enzyme ini, juga dapat digunakan untuk menyemprot TPS dan TPA untuk menghilangkan bau yang tidak enak. Hal ini karena Eco Enzyme memiliki manfaat untuk membersihkan udara.

Melalui berbagai manfaat dari Eco Enzyme ini, Udi Prayudi, berharap, agar gerakan Eco Enzyme bisa terus eksis. Selain itu, bisa muncul kesadaran dari masyarakat untuk mengaplikasikan pembuatan dan menerima manfaat dari Eco Enzyme. Terlebih, pembuatan Eco Enzyme dapat mengatasi persoalan sampah.

“Melalui pembuatan Eco Enzyme ini, kita bisa menciptakan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah di sumber. Sampah ku tanggung jawabku, bukan sampahku tanggung jawab bumi, selama ini yang kita buang ke TPA yang menjadi beban itu bumi ibu pertiwi yang membuat tercemar, gas metana, dan pemanasan global. Tapi kalau setiap orang mengelola sampahnya sendiri seperti dengan membuat Eco Enzyme, maka sampah itu bagi mereka pasti adalah berkah,” Terang Udi Prayudi.

Sementara itu, Fitriyou, mengungkapkan, sangat senang ikut terlibat dalam pembuatan Eco Enzyme ini. Hal ini mengingat pembuatan Eco Enzyme yang merupakan cairan sejuta manfaat ini bisa menjadi solusi atas persoalan lingkungan.

“Jadi membuat Eco Enzyme itu adalah bagaimana kita memanfaatkan sisa-sisa bahan organik seperti sayur, buah-buahan bekas menjadi lebih berguna yakni Eco Enzyme. Dimana kegunaanya itu bisa jadi bahan untuk mencuci tangan, bisa dipakai ngepel lantai. Tentu melalui kegunaan ini, kita bisa mengurangi ongkos beli sabun,” Ungkap Riyo panggilan akrabnya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *