INBISNIS.ID-DENPASAR, Untuk melakukan percepatan dalam mendukung perkembangan UMKM di Bali dalam rangka menyambut G-20 yang akan digelar pada bulan oktober tahun 2022 mendatang.
Prihal tersebut melalui Dinas Koprasi Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM) Provinsi Bali, akan menyiapkan produk ungulan yang nantinya bisa ditampilkan pada even G-20.
Dengan adanya akselerasi tersebut diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi di Bali, dan dapat membantu pelaku UMKM agar bisa tumbuh menjadi besar. Hal ini disampaikan Drh. Wayan Mardiana MM, selaku Kadis Koprasi Provinsi Bali, pada (29/12/2021).
“Menyambut G20 di tahun 2022 mendatang, peran UMKM diharapkan produk-produk unggulan ini bisa kita jual kepada para delegasi, dan diharapkan juga para delegasi nanti bisa mengunakan produk unggulan kita,” ujarnya.
Menurutnya, even G-20 yang diikuti oleh 6 ribu orang tersebut akan berdampak pada perkembang UMKM di Bali. Untuk itu, melalu Dinas koprasi provinsi Bali terus berupaya untuk menyiapkan produk unggulan dan menyiapkan tempat pameran biar bisa dijual kepada para delegasi.
“Kita akan siapkan tempat pameran dan kita jualkan kepada delegasi dengan krajinan tangan yang kita miliki,” tuturnya.
Ia pun mengajak pelaku UMKM agar menyiapkan produk-produk yang berkualitas karena yang ditampilkan pada even tersebut adalah produk yang sudah diseleksi.
“Kami mengajak para pelaku UMKM untuk menyiapkan produk yang berkualitas biar bisa naik kelas,” ungkapnya.
Ia mengaku, kendala terberat yang dialami pelaku UMKM di Bali adalah masalah pemasaran yang di mana masih melakukan sistem pemasaran Konvensional. Berkenan dengan hal tersebut, pihaknya akan terus melakukan dan mendorong agar sistem konvensinal ini segerah ditinggalkan dan beralih ke Digitalisasi.
“Permasalah dasar bagi para pelaku UMKM saat ini, adalah cara pemasaran yang masih sistem konvensional. Untuk itu kita kan mendorong dengan berbagai cara biar bisa beralih ke sistem Digitalisasi,” tandasnya.
Mardiana, berharap dengan adanya even G-20 ini berharap bisa membawa kabar baru buat pelaku UMKM di Bali.
“Diharapkan para pelaku UMKM ini tidak lagi menjadi usaha Mikro tapi bisa naik kelas menjadi Usaha kecil menengah (UKM),” tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)
Komentar