oleh

Penantian Panjang Petani Kayu Manis

INBISNIS.ID, SOLOK SELATAN – Banyak jenis rempah-rempah yang menjadi pelengkap dalam bumbu masakan khas nusantara. Salah satu jenis rempah yang menjadi komoditas unggulan dalam pencampur bumbu masakan adalah kayu manis.

Kayu manis atau dengan nama ilmiah Cinnamomum ialah jenis pohon penghasil rempah-rempah. di dalam kamus Biologi, Cinnamomum zeylanicum Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis, dan pedas (Wikipedia).

Di Kabupaten Solok Selatan sendiri, kayu manis merupakan jenis komoditas yang sering ditanam oleh petani ladang.

Salah satu petani yang ditemui oleh tim Inbisnis adalah Syafrizal, dimana Syafrizal barusan memanen kayu manis yang sudah ditanam di ladang nya di Jorong Liki Atas, Nagari Lubuk Gadang Barat Daya, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.

Kepada Tim INBISNIS.ID, saat diwawancarai pada Selasa Sore (15/03/22), Syafrizal menyatakan bahwa kayu manis yang barusan dia panen adalah hasil dari penantian yang ditanam sekitar tujuh tahun yang lalu.

Dalam proses penanaman kayu manis di awal, Syafrizal menyatakan bahwa biji kayu manis dikumpulkan dan didiamkan beberapa hari sampai tumbuh tunas dan tidak boleh kena sinar matahari langsung.

Selanjutnya, Syafrizal juga menyatakan bahwa tunas kayu manis yang mulai tumbuh kemudian dipindahkan ke dalam polibag untuk dibesarkan hingga beberapa bulan sebelum siap ditanam ke ladang.

Syafrizal menambahkan, untuk bibit yang akan ditanam ke ladang adalah harus semua daunnya sudah hijau dan tidak ada yang masih merah.

Untuk saat ini, harga kayu manis di pasaran dengan harga pasar yang sangat tinggi yakni sekitar 61 ribu rupiah per kilogram nya. Dalam sekali menjual hasil panennya ke pengepul, Syafrizal mampu menjual sebanyak 17 kilogram kayu manis.

Kayu manis yang barusan dipanen, tidak bisa langsung dijual. Syafrizal juga menyatakan bahwa kayu yang barusan dikuliti dari pohonnya, kemudian dikerik hingga bersih dari serbuk luarnya, kemudian dijemur sekitar 2 hari hingga kulitnya mengering dan siap untuk dijual.

Menurut Syafrizal, bertani kayu manis bukanlah hal yang mudah. Tantangan dalam bertani kayu manis ini adalah adanya maling kayu manis ini ketika musim panen tiba mengingat kayu manis ini harganya sangat tinggi di pasaran.

Syafrizal sendiri mengaku bahwa sebelum dia memanen kayu manis ini, sudah ada sekitar 8 batang pohon kayu manisnya di ladang sudah dicuri duluan oleh maling dengan keamanan yang minim.

“Sebelum saya dan teman-teman petani lainnya memanen kayu manis ini, sudah ada sekitar 8 batang pohon kayu manis di ladang sudah dicuri duluan oleh maling dengan mengingat keamanan yang minim,” kata Syafrizal.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *