oleh

Tingkat Hunian Hotel 2024 Tembus 53%

INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Badan Pusat Statistik (BPS) Manggarai Barat (Mabar) merilis data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Labuan Bajo tahun 2024 pada Kamis (5/6/2025).

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY

Hasilnya, rata-rata okupansi hotel berbintang sepanjang 2024 tercatat sebesar 53,28 persen. Untuk hotel non bintang, tingkat hunian berada di angka 31,12 persen. Jika digabungkan, rata-rata TPK hotel berbintang dan non bintang mencapai 42,47 persen selama tahun 2024.

Puncak okupansi terjadi pada Agustus, yakni 77,23 persen untuk hotel berbintang dan 40,03 persen untuk non bintang. Sebaliknya, Maret jadi bulan dengan tingkat hunian paling rendah, masing-masing 35,14 persen dan 23,23 persen.

Baca juga :Trip 3 Hari di Labuan Bajo, Turis Inggris Naik White Pearl 02

Sementara itu, hasil survei Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pada awal 2025 justru menunjukkan tren berbeda. Resort menjadi pilihan favorit wisatawan selama Januari hingga Maret 2025.

“Pada periode Maret 2025, resort mencatat okupansi tertinggi sebesar 43,5 persen,” kata Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, dalam konferensi pers di Kantor BPOLBF, Selasa (29/4/2025) lalu.

Baca juga :Golo Mori Gaet 1.797 Wisatawan Awal Tahun 2025

Sedangkan hotel bintang lima mencatat tingkat hunian paling rendah, hanya 21,3 persen. Hotel bintang empat sedikit lebih tinggi, yaitu 30,4 persen.

Frans menyebutkan, rata-rata lama tinggal wisatawan saat ini mencapai 2,15 malam. Menurutnya, ini jadi peluang bagi pelaku pariwisata dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan agar wisatawan betah lebih lama.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2

Di sisi lain, Frans juga mengungkapkan bahwa banyak wisatawan kini lebih memilih menginap di kapal atau menggunakan layanan live on board dibandingkan hotel darat.

“Pertumbuhan kunjungan ke Labuan Bajo tidak serta merta meningkatkan okupansi hotel darat. Hampir 90 persen pergerakan wisatawan sekarang menggunakan live on board. Ini sesuatu yang harus jadi perhatian kita,” ujar Frans.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.