INBISNIS.ID, BALI – Mahalnya tiket dari luar negeri ke Bali pada umumnya Indonesia membuat beban tersendiri bagi pelaku perjalanan wisata yang hendak berlibur ke Bali.
Tidak hanya Wisatawan namun lebih dari itu tentu ini sangat berdampak pada kunjungan wisatawan ke Bali ditengah Bali sedang bangun dari keterpurukan pasca pandemi covid 19.
Terkait hal ini, ketua umum Asosiasi of The Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA) Indonesia, Nunung Rusmiati mengatakan faktor kurangnya maskapai penerbangan yang beroperasi membuat tiket jadi mahal pasca pandemi Covid 19.
“Intinya pesawat yang sekarang juga tidak banyak yang operasi karena Covid 19,” ujarnya, Jumat (17/6).
Lanjutnya Nunung, namun meskipun demikian pihaknya akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait mengenai harga tiket mahal.
“Saya sudah coba bertemu dengan Jasa penerbangan Direktur utama dari Garuda Indonesia sebelumnya juga saya sudah bertemu dengan beberapa maskapai penerbangan untuk melakukan komunikasi,” katanya.
Sementara itu, ASITA Provinsi Bali saat ini sudah berbicara dengan Pemerintah Daerah Bali untuk mendorong komunikasi dengan pihak airlines internasional.
“Kami dari ASITA sudah meminta Pemerintah Provinsi Bali dan kementrian untuk melakukan negosiasi dengan international Airlines,” tutur I Putu Winastra.
Secara resmi kami sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah provinsi Bali dan kementrian.
“Ini sangat penting untuk dilakukan di mana negara-negara eropa sudah banyak yang mendapatkan VOA, dari sisi bisnis selalu kalkulasi namun dari Asita Bali tetep melakukan komunikasi,” tutupnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar