INBISNIS.ID, LARANTUKA – Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur berhasil meraih penghargaan kategori Puskesmas dengan angka nol kematian ibu hamil dan ibu bersalin selama 12 tahun terakhir.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Bappelitbangda Flotim, Apolonia Corebima dalam acara Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Flores Timur, Jumat (20/05/2022).
Kepala Puskesmas (Kapus) Lewolaga, Wilfrida Heliana Keron mengatakan, pihaknya konsisten meningkatkan kesiapsiagaan apalagi saat dihadapkan dengan kondisi pasien darurat.
“Status Puskesmas memang rawat jalan, tapi kami tetap antisipasi untuk Piket Jaga. Jadi selalu ada tim yang jaga piket waktu pagi, sore, dan malam,” ujarnya via sambungan telepon, Sabtu, 21 Mei 2022.
Ia menerangkan, metode itu hanya berlaku bagi status Puskesmas Rawat Inap, namun demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara optimal, Puskesmas Lewolaga juga menerapkan piket jaga sebanyak tiga kali sehari meski statusnya Puskesmas Rawat Jalan.
“Saya melihat bahwa dengan meningkatkan piket jaga, masyarakat khususnya pasien akan lebih mudah mendapatkan pelayanan,” tandasnya.
Selain itu, pembentukan tim juga melibatkan tenaga kesehatan (Nakes) dan kader tingkat desa di Kecamatan Titehena. Petugas dalam tim diberikan tanggung jawab penuh untuk mengoptimalkan pelayanan bagi ibu hamil dan kesiapsiagaan saat hendak bersalin.
“Masing-masing tim bertanggung jawab untuk semua kondisi ibu hamil dan ibu bersalin, termasuk kader di tujuh desa juga kita libatkan,” tuturnya.
Ia melanjutkan, inti dari keberhasilan adalah tim yang solid dalam pelayanan memantau ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, kemudian melibatkan pemerintah baik di Desa maupun Daerah dan Nasional.
“Intinya tim tetap solid, dan kolaborasi bersama semua pihak untuk mengawal ibu dari hamil sampai melahirkan dan menyusui,” ucap Wilfrida.
Setelah menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Kepala Bappelitbangda Flores Timur, Wilfrida mengaku bangga sekaligus menjadi motivasi bagi timnya untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan.
Selain itu, Bupati Flores Timur dalam kegiatan Rembuk Stunting mengajak semua pihak agar bekerja ekstra menurunkan angka stunting hingga mencapai 10 persen ditahun 2023.
“Seluruh Perangkat Daerah Kabupaten, Anggota DPRD, BUMN, BUMD, Lembaga Perguruan Tinggi, NGO menjadi orang tua asuh bagi sasaran balita stunting setiap desa dan kekurahan, termasuk didalamnya kepala desa,” ajaknya.
Sementara Kepala Bappelitbangda Flores Timur, Apolonia Corebima mengungkapkan kegiatan Rembuk Stunting menjadi momen penting untuk menekan angka stunting, mengingat Flores Timur merupakan capaian stunting terendah di NTT.
“Rembuk hari ini menjadi momen penting untuk mencapai angka 10 persen di Flores Timur. Dan wilayah kita yang terbaik untuk stunting, karena angkanya rendah,” katanya.
Lebih jauh, ia menyampaikan proficiat kepada penerima penghargaan dari masing-masing kategori, termasuk Puskesmas Lewolaga yang mencatat angka nol kematian ibu hamil dan ibu bersalin selama 12 tahun terakhir.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar