INBISNIS.ID, DENPASAR – Dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2022 , KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) melaksanakan Program KMHDI Mengajar secara nasional di 23 provinsi.
KMHDI Mengajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pengajaran kepada anak-anak atau pelajar dan masyarakat umum perihal materi umum atau agama sesuai dengan kebutuhan setempat.
Ketua Presidium Pimpinan Pusat KMHDI, I Putu Yoga Saputra menyampaikan, bahwa program KMHDI Mengajar nantinya akan menyasar daerah kategori 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
“Persoalan pendidikan saat ini terutama di daerah 3T masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama, gerakan KMHDI Mengajar ini merupakan upaya kita untuk hadir di tengah-tengah masyarakat yang masih sulit dalam menempuh akses atau mengenyam pendidikan,” tutur Yoga, Ketua Presidium PP KMHDI
I Putu Yoga Saputra mengatakan, bahwa hasil dari pelaksanaan program KMHDI Mengajar akan menjadi catatan dan evaluasi bersama dalam upaya perbaikan pendidikan nasional.
“Hasil dari KMHDI Mengajar di 23 provinsi nantinya akan menjadi catatan dan evaluasi , selanjutnya akan menjadi rekomendasi ke pemangku kebijakan yang punya wewenang menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” kata I Putu Yoga Saputra.
Dalam kesempatan yang sama, sebagai penanggung jawab kegiatan, Deni Krisnandi selaku ketua Departemen Sosial Masyarakat PP KMHDI menjelaskan program KMHDI Mengajar adalah wujud dari pengabdian masyarakat.
“KMHDI yang lahir dari rahim pendidikan memiliki peran yang sangat strategis, program KMHDI Mengajar yang hadir ke daerah pelosok-pelosok Indonesia merupakan wujud pengabdian masyarakat terutama dalam hal pendidikan,” jelas, Deni Krisnandi.
Menurutnya secara umum akses pendidikan di daerah 3T Indonesia masih cukup terbatas dan tenaga pengajar juga belum memenuhi secara kebutuhan minimal.
“Saat ini pendidikan di daerah kategori 3T masih terbatas dan cukup banyak persoalan mulai dari tenaga pendidikan dan sarana pendidikan, oleh karena itu PP KMHDI mengajak KMHDI se-Indonesia untuk melakukan gerakan secara nasional agar dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat yang memiliki prioritas akses pendidikan.” tutupnya.
(Redaksi)
Komentar