INBISNIS.ID, DENPASAR – Umat Hindu di seluruh Indonesia akan merayakan Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu 14 April, dan sepuluh hari kemudian pada Sabtu 24 April dilanjutkan dengan peringatan Hari Raya Kuningan.
Hari Raya Galungan yang dirayakan 210 hari sekali pada rabu kliwon wuku dungulan memiliki arti kemenangan. Sehingga sering dikatakan bahwa Hari Raya Galungan memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan).
Hari Raya Galungan identik dengan pendirian penjor yang melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Drs I Gusti Agung Gede, mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI menyampaikan, Hari Raya Galungan telah dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia sebelum populer di Pulau Bali.
Sedangkan Hari Raya Kuningan dirayakan pada hari sabtu kliwon wuku kuningan, sepuluh hari setelah hari raya galungan.
Yang unik dari Hari Raya Kuningan dibandingkan dengan Hari Raya lain adalah sesajen yang berisikan nasi kuning yang menjadi lambang kemakmuran yang telah dianugrahkan Tuhan.
Sarana persembahyangan yang digunakan di antaranya tamiang, endongan, lamak dan ter yang merupakan simbol dari senjata dalam perang. Sehingga memiliki makna bahwa hidup seperti sebuah peperangan, dan bagaimana manusia berusaha berperang untuk melawan hal buruk dan menemukan jalan dan kehidupan yang baik.
Komentar