INBISNIS.ID, SUMENEP – Berbicara persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) PT. Pertamina (Persero), ketersediaan (stok) maupun pendistribusiannya ke wilayah kepulauan di kabupaten Sumenep, baik BBM bersubsidi dan tidak bersubsidi. Jenis solar ataupun bensin, pertamax, pertalite, dan lainnya. Diperlukan kebijakan tertentu, sehingga masyarakat pengguna dikepulauan tidak menjadi korban kebijakan yang kaku, lantaran penerapan aturan yang tidak mempertimbangkan kondisi alam dan lingkungan, serta kearifan lokal. Minggu, (10/4).
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen dan Kebijakan Publik (LPK KP) Sumenep, Haji Safiudin, S.H., M.H., menyampaikan pandangannya bahwa apapun kegiatan program Pemerintah, termasuk distribusi BBM ke wilayah kepulauan di Sumenep, haruslah memperhatikan kondisi alam atau lingkungan dan kearifan lokal.
“Semisal, ketika pengiriman BBM Pertamina yang menggunakan kapal Tanker ke sejumlah kepulauan di Kabupaten Sumenep, seperti Kangean, Sapeken, Raas, dan yang lainnya, janganlah kita samakan situasinya dengan di sumenep daratan. Ketika kapal tersebut dihadapkan dengan cuaca ekstrem, jika dipaksakan harus tepat waktu pasokan BBM tersebut, maka dampaknya akan buruk,” ujar Haji Piu sapaan populer Ketua LPK KP Sumenep.
Lanjut kata Haji Piu, pada contoh persoalan ketersediaan atau stok BBM di salahsatu AMPS atau POM di kecamatan Sapeken, yang sudah mencuat kepermukaan dan menjadi konsumsi publik. LPK KP Sumenep sudah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi ke lokasi, yakni APMS yang ada di kecamatan Sapeken.
“Terkait APMS atau POM yang ditemukan stok BBM kosong dan mesin dispenser yang tidak nyala atau macet. Sebenarnya mesin dispenser itu bukan tidak berfungsi, hanya saja kebetulan waktu Sidak (Inspeksi mendadak) itu berlangsung, stok BBM disitu habis. Kenapa habis stok?, karena APMS Pertamina yang dikelola Haji Ardy itu melayani masyarakat dan Nelayan pemilik surat rekomendasi resmi. Ada sebanyak 16 kelompok Nelayan pemegang rekom, yang berhak mendapatkan solar bersubsidi. Sehingga ketersediaan BBM bersubsidi di APMS Haji Ardy cepat habis,” tukas Haji Piu.
Masih kata Haji Piu, terkait mesin dispenser yang dinyatakan rusak, hal itu sangat tidak benar, dan yang benar adalah mesin Dispenser itu macet karena BBM didalamnya sedang kosong. Namun ketika di uji oleh tim Sidak dari pihak PT. Pertamina, yang mana waktu itu dibelikan solar satu drum isi 200 liter, ternyata Dispenser itu bisa nyala atau berfungsi normal.
Haji Ardy, salah satu pengelola APMS atau POM Pertamina di wilayah kecamatan Sapeken, kepada media ini menyampaikan, bahwa kedatangan tim dari PT. Pertamina (Persero) yang didampingi oleh pihak ESDA Pemkab Sumenap dan Pihak Pidter Polres Sumenep, sebenarnya bukan Sidak, tapi dalam rangka kunjungan untuk mengontrol kesiapan POM dalam menghadapi bulan puasa Ramadhan.
“Sebenarnya kami tidak ada masalah, memang BBM di POM saya itu kosong, itu sudah ada jawabannya. Seperti misalnya kemaren ketika POM saya ini penerima pasokan BBM 40 KL dari Pertamina, terus langsung saya salurkan. Karena saya melayani Rekom sebanyak 16 surat Rekom,” kata Haji Ardy.
Selanjutnya kata Haji Ardi, terkait dengan temuan mesin Dispenser macet, hal itu sudah saya jawab semua dengan alasan – alasannya. Dan terbukti mesin Dispenser tersebut berfungsi dengan baik.
“Yang ditujukan ke saya, bahwa Dispenser saya macet, itu sudah saya bantah bahwa Dispenser saya hidup (berfungsi normal, red), dan bisa melayani pembeli. Jadi, semua kesalahan-kesalahan yang ditujukan ke saya, sudah saya bantah dan dibuktikan tidak ada masalah,” ujarnya.
Terakhir saya minta tolong, agar hal ini jangan dibesar besarkan. Karena memang tidak ada masalah.
“Yang saya sampaikan ini benar adanya, tidak saya tambahi dan tidak saya kurang. Jadi tolong janganlah dibesar besarkan,” pungkas Haji Ardy.
Haji Kandar, pengelola APMS lainnya di wilayah kecamatan Sapeken, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, kapal Tenker tanggal 08 April 2022 kemaren sudah tiba di Sapeken.
“APMS Kami tetap melayani pembeli. Hanya ada beberapa pengepul tidak kami layani. Maaf mas, saat ini saya ada di Surabaya,” jawab Haji Kandar melalui pesan WhatsApp.
(Redaksi)
Komentar