oleh

Kades Lewomuda Sukses Gunakan Dana Desa Bangun SDM dan 100 Rumah Bantuan

-Daerah-808 views

INBISNIS.ID, LARANTUKA – Sirfinus Sina Hera (52), Kepala Desa Lewomuda, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, patut diacungi jempol atas upaya menumbuhkan indeks sumber daya manusia di kampungya menggunakan dana desa.

Misi selamatkan sumber daya manusia menyasar sejumlah anak muda dari keluarga kurang mampu yang hendak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Ongkos kuliah akan ditanggung pemerintah desa dari tahun pertama sampai bergelar sarjana.

“Saya mulai program ini dari tahun 2019. Ada yang kuliah di Larantuka, Maumere, Kupang, dan ada juga kuliah di Jawa,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (07/04/2022).

Ia mengatakan, bagi mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah tidak akan menerima bantuan dari desa. Besaran bantuan disesuaikan dengan biaya regis masing-masing kampus.

“Kami nanti cek kalau mereka sudah dapat beasiswa Pemerintah Daerah, maka tidak dapat bantuan pendidikan dari desa karena nanti pendobelan,” katanya.

Sirfinus mengaku sejak misi ini dijalankan sukses menghasilkan sejumlah lulusan sarjana. Menurutnya, lulusan sarjana itu akan menjadi generasi penerus sekaligus agen pembangunan di desa.

Sebelum bantuan disalurkan, kata dia, pihak penerima akan dipanggil untuk menjalin kesepakatan. Kesepakatan itu akan menjadi jaminan bahwa biaya kuliah dibantu pemerintah desa dengan syarat penerima harus meraih gelar sarjana.

“Saya panggil anak dan orang tuanya. Jika kuliah putus di tengah jalan maka konsekuensi harus kembalikan biaya kuliah yang sudah ditanggung oleh desa. Tapi puji Tuhan sampai sekarang tidak ada yang putus ditengah jalan,” bebernya.

Selain misi selamatkan orang muda, Kades Sirfinus juga berhasil menganggarkan dana desa untuk membangun sekitar 100 unit rumah layak huni bagi warganya. Rumah layak huni tersebut dimulai pada tahun 2019 menggunakan dana desa sebesar 12 juta rupiah per Kepala Keluarga (KK).

“Dua belas juta itu kan sifatnya stimulan. Selebihnya kita manfaatkan material lokal seperti kayu, pasir dan batu,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, sistem penyaluran bantuan bukan berupa uang tunai, tetapi melalui belanja barang secara langsung. Dengan cara itu, sambungnya, proses pembangunan dapat terealisasi sampai tuntas.

“Kami verifikasi dulu supaya rumah dibangun sampai tuntas. Kalau kasi uang tunai takutnya digunakan untuk hal lain,” tandasnya.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *