INBISNIS.ID, DENPASAR – Produk alas kaki yang dihasilkan pelaku usaha kecil menengah (UKM) Indonesia berpeluang masuk ke pasar Nigeria. Peluang ini disasar Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos dengan menggelar kegiatan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) yang berlangsung secara virtual pada Selasa (15/6).
Acara berlangsung dengan didukung oleh Export Center Surabaya. Sebelumnya, ITPC Lagos juga menggelar Forum Bisnis pada 27 Mei 2021.
Sejumlah UKM eksportir alas kaki Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut di antaranya CV BDC Bandung (sandal pria), PT Salvare (sepatu pantofel pria), UD Sumber Jaya Abadi (sepatu sekolah), serta CV Kotama (sepatu kasual). ITPC Lagos memperkenalkan dan memfasilitasi promosi produk-produk tersebut kepada para importir asal Nigeria.
“Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi, Kementerian Perdagangan terus berupaya memfasilitasi para pelaku usaha, khususnya UKM untuk memperluas pasar ekspornya di mancanegara. Diharapkan para pelaku UKM dapat memanfaatkan peluang pasar di Nigeria melalui business matching ini,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah, dari laman resmi Kementerian Perdagangan.
Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan menjelaskan, produk alas kaki Indonesia cukup diminati karena berkualitas tinggi.
“Para eksportir Indonesia diharapkan mampu memproduksi produk sesuai dengan model yang diminati oleh pasar Nigeria,” katanya.
Hendro melanjutkan, pada acara tersebut ITPC Lagos memberikan informasi penting mengenai pasar alas kaki di Nigeria.
“Sejumlah informasi yang disampaikan kepada para pelaku UKM yaitu mengenai model, warna, bahan, dan kisaran harga produk alas kaki yang diminati di Nigeria. Kami juga memberikan informasi seputar jalur logistik dan spesifikasi produk sepatu formal, kasual, sandal, dan sepatu sekolah yang ada di Nigeria,” ungkap Hendro.
Menurut Hendro, Nigeria merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa dengan distribusi usia terbanyak yaitu 0─29 tahun. Angka ini merupakan jumlah pasar yang sangat besar di Benua Afrika.
“Jika melihat populasi penduduk di Nigeria, produk-produk alas kaki yang inovatif dan terjangkau berpeluang besar diekspor ke Nigeria karena mayoritas penduduknya berada di kelas ekonomi B dan C,” jelas Hendro.
Hendro juga menyampaikan, total impor produk alas kaki Nigeria dari dunia pada 2020 sebesar USD 9 juta. Dari jumlah tersebut, 75 persen pangsa pasarnya dari Tiongkok.
“Kondisi seperti ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik agar eksportir alas kaki Indonesia dapat merebut pangsa pasar alas kaki Nigeria,” kata Hendro.
Sebagai tindak lanjut business matching ini, ITPC Lagos akan menghubungkan para peserta eksportir Indonesia dengan importir alas kaki Nigeria sesuai dengan jenis alas kaki yang diminati oleh importir.
“Kami berharap kegiatan kali ini dapat dijadikan awal komunikasi antara pelaku UKM alas kaki Indonesia untuk membuka lebih besar akses pasar. Ke depan kami akan terus mempertemukan buyers Nigeria dengan para eksportir dan memfasilitasi komunikasi dalam proses negosiasi,” pungkas Hendro.
Komentar