oleh

Ketua DPD Partai Demokrat : Kenaikan Harga Pertamax Sesungguhnya Bisa Ditunda

INIBISNIS.ID, DENPASAR – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Bali, I Made Mudarta, mengatakan bahwa sesungguhnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan jenis Pertamax bisa diundur oleh pemerintah. Hal ini mengingat karena masyarakat dan bangsa Indonesia masih menghadapi double krisis yakni krisis kesehatan dan krisis ekonomi.

“Sebetulnya kenaikan Pertamax bisa diundur oleh pemerintah karena kita sedang menghadapi double krisis kesehatan karena dihantam oleh pandemi Covid-19 hampir 2,5 tahun. Ada juga krisis ekonomi,” ungkap I Made Mudarta, saat ditemui di sekretariat DPD Partai Demokrat Bali, Jumat (1/03/2022).

Diketahui, PT Pertamina (Persero) resmi menaikan BBM jenis Pertamax menjadi Rp.12.500- Rp. 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp.9000-Rp.9.400 per liter. Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00.

Menurut, I Made Mudarta, pemerintah bisa mengundur atau mengerem kenaikan harga BBM jenis Pertamax sampai konflik Rusia dan Ukraina berakhir. Terlebih sudah ada tanda-tanda konflik akan berakhir dalam waktu dekat. Tetapi sekarang, malah sudah diputuskan oleh pemerintah bahwa Pertamax naik.

“Rakyat tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali harus mengikuti kenaikan Pertamax. Apalagi pajak PPN sudah naik jadi 11% perhari ini. Jadi ini sangat memukul masyarakat. terus terang masyarakat sangat kecewa,” ungkap I Made Mudarta

I Made Mudarta, juga menambahkan, untuk menghindari terjadinya krisis lebih dahsyat yakni krisis sosial dan politik. Kenaikan-kenaikan seperti BBM jenis Pertamax, Minyak Goreng, Solar, serta kebutuhan-kebutuhan lainya yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat bisa ditunda atau direm oleh pemerintah.

“Kita tahu pemerintah memang agak sulit ya, dalam rangka untuk pengumpulan dana untuk mencukupi APBN dan seterusnya apalagi program pemerintah sangat banyak. Tapi sesungguhnya apapun yang terjadi, saya yakin jika pemerintah mempunyai keinginan luhur untuk membantu masyarakat melalui Pertamina sesungguhnya bisa di rem karena ini sangat berdampak,” Ungkap I Made Mudarta

Ketika krisis kesehatan dan ekonomi berdampak ke sosial dan politik akan merugikan kita semua sebagai sebuah bangsa. Oleh karena itu, sosialisasi terkait kenaikan-kenaikan harus dilakukan terlebih dahulu.

“Ketika zaman SBY, apapun yang terjadi sebelumnya disosialisasikan dulu diumumkan. Kalau sekarang kan kecenderungannya memang diam-diam tiba-tiba naik,” ungkap I Made Mudarta

Terakhir, ia berharap pemerintah bisa mengantisipasi. Terlebih masyarakat Indonesia tengah mengalami kesulitan.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *