oleh

Nenek Rosalia Dapat Bantuan dari Kemensos RI

-Daerah-468 views

INBISNIS.ID, BORONG – Usai diberitakan oleh media televisi dan online terhadap kisah nenek Rosalia Ngene berusia 82 tahun yang tinggal di sebuah rumah reyot di Dusun Heso, Desa Golo Wune, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, NTT, kini ia dapat bantuan sembako dari Kementerian sosial RI.

Hadir pada kunjungan tersebut perwakilan Kemensos RI melalui Sentra Efata Kupang, Daniel Nenobais, Perwakilan Dinsos Matim Hilarius Jabur, Camat Lambaleda Selatan Marsel Manggas dan Kepala Desa Golo Wune Fidelis Vitalis. 

Kepada media ini, Senin (04/07), Kepala Desa Golo Wune, Vitalis Fidelis menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas respon dari Kemensos RI dan Dinsos Matim. Menurutnya masih banyak warga yang perlu mendapat perhatian dan dibantu.

Lebih lanjut Vitalis mengatakan, terkait kondisi rumah milik ibu Rosalia, pada tahun anggaran sebelumnya, Pemerintahan telah menawarkan bantuan RTLH. Hanya menjadi kendala terkait legalitas tanah.

Sementara itu, perwakilan Dinas Sosial Matim Hilarius Jabur menjelaskan, kunjungan mereka bermaksud untuk melihat langsung kondisi keluarga nenek Rosalia bersama putranya Herman Jata.

“Kunjungan kami untuk melihat langsung kondisi keluarga Nenek Rosalia serta harapan-harapan mereka ke depannya,” jelasnya.

Sementara itu Daniel Nenobais sebagai perwakilan Pemprov NTT menjelaskan, berita tentang kehidupan nenek Rosalia menggugah mereka untuk melihat langsung dan menyalurkan bantuan untuk keluarga nenek Rosalia.

“Kata Ibu Menteri, satu saja manusia yang mengalami masalah sosial  di bumi Indonesia harus diperhatikan, karena  dia adalah makhluk mulia. Kami atas nama Menteri Sosial datang untuk melihat langsung bagaimana kondisi dari Mama Rosalia. Kami hadir ini sebagai langkah awal merespon berita yang sudah viral di media. Kami datang untuk pendataan secara langsung,” ungkapnya.

Camat Lamba Leda Selatan juga menginstruksikan agar soal rumah layak huni untuk nenek Rosalia bukan berupa stimulus.  Nenek Rosalia mesti terima rumah jadi alias terima kunci.

“Terkait rumah layak huni, tolong ini diintervensi. Kalau ada ruang di dana desa, jangan pakai stimulus. Itu tidak akan menjamin pembangunan rumah ini bisa permanen. Kalau diintervensi dengan dana desa pastikan anggarannya bisa sehingga langsung terima kunci. Namun demikian, jika hasil koordinasi dinas sosial sampai pada upaya membangun rumah layak huni, desa tidak perlu intervensi lagi,” ujarnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *