INBISNIS.ID, LARANTUKA – Pasar Inpres Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT hingga saat ini masih terlihat penumpukan sampah plastik. Kondisi pasar semakin memprihatinkan akibat tumpukan sampah yang menggunung.
Pasar Larantuka yang mestinya berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi masyarakat setempat, kini malah bertambah fungsi jadi tempat pembuangan sampah.
Bahkan, dibagian belakang, tumpukan sampah tampak munggunung hingga mengeluarkan bau yang tak sedap bak aroma bangkai. Para warga khususnya pembeli maupun penjual sering mengeluh lantaran berpotensi mendatangkan wabah penyakit.
Dewi Ali (42), warga Kelurahan Ekasapta, Kecamatan Larantuka, mengaku pasrah selama berjibaku menjadi pedagang kelapa yang letak lapaknya hanya berjarak 5 meter dari tumpukan sampah.
“Sangat mengganggu apa lagi letaknya dekat dengan tempat jualan. Baunya juga sangat busuk,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (26/02).
Selain aroma tak sedap, pamandangan tumpukan sampah juga mengganggu matanya. Dewi bersaksi selain pengunjung dan pembeli, masyarakat luar pun sering datang menyumbang sampah ditempat itu.
“Bukan hanya di pasar saja, orang luar juga datang hanya sekedar buang sampah, jadinya semakin menumpuk,” ujarnya.
Wanita tegar itu heran meski sering disambangi mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tetap tak mengurangi tumpukan sampah. Sampah justru tetap menggunung.
Para Warga sekitar pasar hawatir lantaran presensi sampah dapat mengakibatkan wabah penyakit. Mereka berharap Dinas Lingkungan Hidup Flores Timur lebih serius memerangi sampah plastik agar aktivitas pasar selalu nyaman.
(Redaksi)
Komentar