INBISNIS.ID, DENPASAR – Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana memantau secara langsung pengangkutan sampah pada beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Denpasar, Kamis (09/06/2022). Diketahui, Pasca perayaan Hari Suci Galungan memberikan dampak terhadap meningkatnya volume sampah di Kota Denpasar.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar peningkatan volume sampah pasca hari raya Galungan berkisar 20-30 persen dari jumlah rata-rata harian sebanyak 800-950 Ton per hari.
Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, pemantauan ini dilaksanakan guna memastikan pengangkutan sampah dapat dioptimalkan. Sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang terlalu lama di TPS-TPS Kota Denpasar.
“Kami melaksanakan pemantauan untuk memastikan optimalisasi penanganan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah di TPS, astungkara bisa tertangani,” ujarnya.
Sementara Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa menjelaskan, saat ini volume sampah di Kota Denpasar berkisar antara 800-950 Ton/hari. Namun, pasca hari Suci Galungan kemarin meningkat 20-30 persen.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa secara umum DLHK Kota Denpasar setiap menyambut hari besar keagamaan senantiasa selalu bersiaga. Hal ini lantaran lonjakan volume sampah cenderung meningkat saat hari besar keagamaan.
“Kami tetap bersiaga kapanpun untuk memastikan kebersihan Kota Denpasar,” kata IB Putra Wirabawa.
Antisipasi terhadap penanganan lonjakan sampah ini dilaksanakan dengan mengintensifkan seluruh personel. Adapun terdapat sedikitnya 13 TPS dan 1.420 tenaga kebersihan yang bertugas dengan 40 armada truk yang dibantu mochi di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan.
“Walaupun untuk Galungan kali ini volume sampah mengalami peningkatan, kami tetap bersinergi dengan semua elemen hingga desa/kelurahan guna menangani sampah hari besar keagamaan yakni Galungan dan Kuningan ini,” jelas IB Putra Wibawa.
Dalam kesempatan tersebut, IB Putra Wibawa, menekankan bahwa lonjakan sampah tersebut didominasi bahan organik yang sebagian besar disebabkan oleh sampah sisa upacara dari rangkaian janur.
Untuk itu dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut andil meminimalisir jumlah sampah saat hari raya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum dibuang. Hal ini guna memberikan kemudahan dalam penanganan lanjutan. Seperti halnya pengolahan sampah organik menjadi kompos di TPS3R.
“Kami mengajak masyarakat untuk andil dalam menjaga kebersihan dengan memilah sampah dan membuang sampah sesuai dengan jam yang ditentukan oleh swakelola sampah, sehingga sampah tidak menumpuk di pinggir jalan, dan kerjasama ini sangat penting menuju Kota Denpasar yang bersih dan asri,” ajaknya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar