oleh

Usaha Mikro Bertumbuh Di Bali, Pemerintah Siapkan Strategi

-Bisnis-403 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sudah dua tahun ternyata memberikan dampak pada tumbuhnya jumlah pelaku Usaha Mikro di Provinsi Bali. Hal ini karena para pekerja sektor pariwisata yang sebelumnya terkena kebijakan dirumahkan, memutuskan untuk beralih menjadi pelaku UMKM.

“Dalam masa pandemi covid-19 ini justru pelaku usaha mikro kecil itu meningkat, dibandingkan sebelum pandemi. Kenapa saya bilang meningkat, karena terutama kawan-kawan yang bekerja di sektor pariwisata, karena dia dirumahkan oleh pihak hotel maka dia membuka usaha, contoh dia jualan dimobil-mobil,” ungkap Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, drh. I Wayan Mardiana, M.M

I Wayan Mardiana, menambahkan, terjadi peningkatan hampir 20% jumlah UMKM dibandingkang sebelum pandemi. Kendati demikian, ia mengungkapkan bahwa peningkatan Usaha Mikro yang signifikan ini juga tidak baik. Hal ini karena tingkat daya beli masyarakat masih melemah.

“Tapi kita jangan selalu berbangga hati bahwa dengan peningkatan jumlah UMKM itu, bahwa pertumbuhan ekonomi Bali sudah baik. Justru makin banyak jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah artinya kurang baik. Misal usaha mikro yang ada didesa-desa. Jumlah warung semakin banyak, yang ada siapa yang mau beli ?. Sedangan kita lihat daya beli masyrakat kita masih itu-itu saja,” terang I Wayan Mardiana

Berangkat dari kondisi demikian, pihaknya, berencana untuk mendorong usaha mikro agar naik kelas, dalam hal kualitas produk, omset penjualan, dan penghasilanya. Sehingga bisa menjadi kategori usaha kecil, kemudian, usaha menengah, dan usaha besar.

Ada beberapa strategi yang dilakukan untuk mendorong agar usaha mikro bisa naik kelas. Salah satunya, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) usaha mikro itu sendiri. Hal ini karena kemajuan dan kemunduran dari usaha mikro tersebut tergantung pada kompetensi yang dimiliki oleh pelaku UMKM itu sendiri.

“Maka dari itu dinas koperasi dan UMKM kedepan adalah bagaimana kita meningkatkan kapasitas kompetensi dari pada sumber daya manusia UMKM itu sendiri melalui pengelolaan, kemudian manajemenya, dan bahkan dengan skillnya karena produk-produk yang nantinya dihasilkan dapat berkualitas,” terang I Wayan Mardiana.

Selain itu, I Wayan Mardiana, juga menyampaikan agar para pelaku UMKM ini bisa membuat produk yang artisan (produk kualitas tinggi) yang dapat mengjakau pasar global.

“Terutama nanti bisa bagaimana menciptakan produk-produk artisan (produk kualitas tinggi), ini yang penting sehingga kita bisa jual dipasar global. Kalau hanya didalam daerah pasti produknya itu-itu saja. Jadi kalau kita sudah membuat produk yang artisan kita akan mampu menjual dipasar Global,” tutup I Wayan Mardiana.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *