INBISNIS.ID, KABUPATEN BOGOR – Akibat pandemi Covid-19 yang sudah Dua tahun menghantam seluruh sektor di Dunia ini, mengalami keterpurukan, sektor Ekonomi yang sangat parah dirasakan. Bahkan banyak pelaku usaha berahli usaha untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka, guna betahan di situasi yang sulit ini.
Namun berbedan degan usaha Ecoprint yang disaat situasi sepeti ini malah penjualan dan permintaan meningkat.
Banyak yang masih bingung apa itu ecoprint?
Ecoprint berasal dari dua kata yaitu Eco yang berarti alam dan print diartikan cetak, berarti ecoprint adalah mencetak dengan berbahan dasar dari alam disekitar kita.
Ini dikarenakan warna alam adalah warna yang luar biasa indah. Kita tau bersama, hanya bermodalkan kain dan peralatan kukusan penanak nasi, pasti semua orang bisa mencoba membuat kerajinan bernilai ekonomis tinggi ini di rumah.
Cara membuat Ecoprint sangat sederhana, siapkan bahan dasar seperti daun, ranting, ilalang dan bunga, ditata rapi di atas kain dalam keadaan lembab, kemudian di gulung dan di kukus dengan estimasi waktu kurang lebih 2 jam.
Cara pembuatan Kerajinan ini diutarakan oleh pelaku usaha Ecoprint yang bernama, Jumiko Jacobs wanita 50 tahunan ini, yang beralamat Cilebut kecamatan sukaraja, Kabupaten Bogor. Iya menuturkan Kerajianan yang memiliki nilai kesenian yang cukup indah dan juga memiliki nilai ekonomis tinggi, bisa di pelajari hampir semua kalanggan.
“Covid-19 ini menyebabkan semua bisnis lumpuh, tapi lain halnya dengan bisnis Ecoprint, disaat orang semua terkurung di rumah, kesempatan ibu-ibu dan juga bapak-bapak yang tertarik ingin belajar secara online tentang cara membuat ecoprint. kami siap untuk membingbingnya,” ujarnya.
Lanjutnya, saat mulai usaha Ecoprint pada bulan November tahun 2017, dengan brand Jumico’s ecoprint, berawal dengan biaya pelatihan dari Kesenian Yogyakarta dengan biaya 1,5 juta, pelatihan ini berawal dari kenalan teman yang diutamakan dan mengandalkan kesenian.
Harga dari kerajinan Ecoprint variatif, paling murah dibandrol dengan harga 150 ribu rupiah sampai dengan harga 3 juta. Untuk harga per selendang aja bisa diharagai 150 ribu rupiah dan juga kain katun 300 ribu rupiah per 2 meter kain. Untuk disaat pandemi ini bahkan permintaan dan pesanan semakin meningkat jumlah permintaan bisa mencapai 100 kerajinan tergantung dari pesanan, karena keunikan motif kain itu sendiri.
Bahkan, usaha Ecoprint sudah berjibaku di dunia Fashion, sempat juga berpartisipasi di bulan Oktober pada tahun 2018 mengikuti acara Jakarta Fashion Week, ikut pameran
ICRA, INACRAFT, TELKOM CRAFT, Belitung Fair, Asean Games Palembang dan lainnya. Bahkan untuk mempromosikan kain yang unik ini Jumiko Jacobs bekerja sama dengan para pelaku UMKM dan UKM.
Untuk informasi CEO dari Bogor Ecoprint akan mengadakan Fashion Week pada tahun ini. Tanggal 6 sampai 10 April, akan mengadakan ECOPRINT FASHION WEEK DI PLAZA SEMANGGI bersama komunitas Ecoprint se Indonesia, 27 Maret ini akan mengikuti pameran INAcraft di JCC Jakarta.
(Redaksi)
Komentar