INBISNIS.ID, JAYAPURA – Bermula dari sekedar iseng-iseng berjualan batu akik di tahun 2015 saat sedang booming di Indonesia, kini dari usahanya bisa meraup keuntungan 50 juta dalam sebulan bermodalkan keahlian dan keterampilan.
“Bersih keuntungan bisa mencapai 52 juta Rupiah, kalau ada pameran bisa sampai ratusan juta, saya promosi antar muka juga secara online, gunakan media sosial seperti Facebook dan Tiktok,” ungkap Viktor kepada redaksi INBISNI.ID, Rabu (09/03) , di Abepura.
Viktor bercerita, untuk mendapatkan bongkahan batu, dirinya sampai harus mendatangkan bahan baku dari luar daerah hingga berburu sampai ke luar negeri, ini sebagai bentuk pelayanan kepada pelanggan yang menginginkan jenis batu tertentu.
“Batu Nasional seluruh Indonesia ada, dan permata dari banjar Martapura, sampai harus cari batu hingga ke Rusia, kalau batu lokal Jayapura dapat dari Senggeh, Kertosari, dari merauke, Manokwari dan serui,” ungkapnya.
Disingung soal peminat batu dari Papua dan keistimewaannya, Viktor menyampaikan, batu asli Papua banyak peminatnya terlebih bagi para kolektor batu akik, karena batu akik asli dari Papua termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia karena daya bias nya sama seperti berlian dan tidak perlu diwarnai lagi.
“Batunya tidak perlu ditambahkan pewarna lagi, saya pernah jual batu dari Papua tembus sampai 72 juta, karena daya biasnya sama seperti kristal,” jelasnya.
Soal menjaga keaslian, Viktor lebih mengutamakan penjualan secara tatap muka termasuk memberikan edukasi kepada konsumen soal batu-batuan, ini penting untuk mengetahui keaslian batu secara ilmiah.
“Untuk menjaga keaslian dan bukan barang imitasi atau masakan, makanya saya tidak takut berjualan di lapak saya, karena kalau palsu mereka bisa dengan mudah komplain, dengan begitu keaslian terjaga, jaga amanah, dan pertanggung jawabankan apa yg kita jual,” imbuh, Viktor.
Hanya dengan bermodal alat sederhana seperti gerinda mesin, batuan keras bisa dibentuk dan disulap menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi, soal harga tergantung minat pembeli juga tingkat kesulitan saat membuatnya.
“Umumnya harga batu tidak bisa dipatok seperti harga emas, kalau ada ynagy minat dengan harga tinggi dan mereka suka pasti akan dibeli. Selain untuk batu mata cincin, tasbih juga saya bikin, gelang, kalung pipa rokok, semuanya dari batu asli,” pungkas, Viktor.
(Redaksi)
Komentar