INBISNIS.ID, BALI – Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) menggelar talk show ke-8 dengan tema “Balancing in Harmony” di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali pada, Rabu (15/6/2022).
Diketahui, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi dan pariwisata pasca diterjang pandemi covid 19 kurang lebih dua tahun, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, BBTF tahun ini mendapat respon positif dari berbagai kalangan pelaku industri pariwisata baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menggunakan ajang tahunan ini menjadi alat ampuh promosi.
Tercatat 182 seller dari industri pariwisata dan destinasi mengambil kesempatan untuk temu bisnis, dan 228 buyers dari dalam maupun luar negeri berasal dari 30 negara – Buyers yang terbesar adalah Australia, India, France, Philippines, UK, Emirates diikuti oleh German, Nigeria, US dan China.
Hal ini juga untuk memberi gambaran mengenai kesempatan dan potensi Quality tourism dan akselerasi pengembangan pariwisata Bali sehubungan dengan health tourism, cruise tourism, MICE, wellness dan sport tourism.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, sejumlah infrastruktur pendukung pariwisata yang tengah dibangun di Sanur, akan memperkuat potensi yang ada.
“Mengarah pada medical tourism yang dikembangkan di Sanur, kemudian wellness tourism akan dibangun di Desa Rendang, Karangasem,” kata Wagub Cok Ace saat menjadi narasumber Talkshow BBTF di Nusa Dua, Rabu, 15 Juni 2022.
Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidarta Putra menambahkan, dengan dibukanya kembali akses wisman ke Bali, trafik kunjungan akan kembali meningkat seperti sebelum pandemi.
Ia mengungkapkan, 3 tahun sebelum pandemi kunjungan wisman ke Bali rata-rata mencapai 1 juta orang per tahun. Dengan sejumlah penataan destinasi pariwisata dirinya meyakini pemerintah berupaya mengembalikan jumlah kunjungan seperti sebelum pandemi.
“Kami percaya pemerintah akan meningkatkan trafik dan menambah kunjungan ke Nusa Penida, dimana lebih nyaman dan estetis untuk melihat sunrise,” kata pria yang akrab disana Gusde ini.
Sementara, arah pembangunan pariwisata Bali saat ini adalah quality tourism, dengan penjabaran, perlindungan terhadap alam, budaya yang memberikan dampak luas untuk masyarakat Bali.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar