INBISNIS.ID, JAKARTA – Organisasi Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), menargetkan pendirian 500 lembaga keuangan (PPUMI Finance) dan PPUMI Mart di 34 Kota dan Kabupaten. Untuk memuluskan rencana itu, PPUMI akan menggandeng Gubernur atau Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Ketua PPUMI Munifah Syanwani mengatakan, PPUMI yang dideklarasikan pada 28 Oktober tahun lalu sedang giat melakukan audiensi dengan para Gubernur atau Kepala Daerah di 34 Provinsi. Silaturahmi itu berertujuan untuk memperkenalkan organisasi PPUMI sekaligus meminta dukungan pemerintah Daerah (Pemda).
PPUMI, dia melanjutkan, setelah menggelar program ‘Gerakan Satu Juta Sertifikasi Halal Gratis bagi UMKM’ bekerja sama dengan Bank Indonesia dan BPJH pada akhir tahun lalu, kini memiliki agenda besar untuk mendirikan PPUMI Finance dan PPUMI Mart.
PPUMI Finance dan PPUMI Mart diperkirakan bisa diluncurkan pada Agustus tahun ini bersamaan dengan acara pameran perdagangan.
“Jika berjalan sesuai rencana, setidaknya akan ada 500 PPUMI Finance di Kabupaten dan Kota yang bisa membantu permodalan untuk UMKM,” jelas dia, saat audiensi dengan Pemprov DKI Jakarta yang dilaksanakan secara online, Kamis (17/2). PPUMI Finance ini, kegiatan usahanya mirip BMT (Baitul Maal wa Tamwil) yang menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggotanya dalam skala mikro.
Munifah menjelaskan, PPUMI akan membentuk koperasi sebagai payung dari PPUMI Finance dan PPUMI Mart. PPUMI Finance direncanakan bisa memberikan pinjaman permodalan antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 20 juta. Sedangkan PPUMI Mart akan menjadi etalase yang membantu pemasaran produk-produk unggulan anggota PPUMI.
Kepala Suku Dinas PPKUKM Kota Administrasi Jakarta Pusat, Melinda Sagala yang mewakili Gubernur DKI Jakarta menyambut gembira kehadiran PPUMI yang turut membantu para perempuan UMKM.
Menurut Melinda, sebanyak 70% atau 200 ribu orang anggota Jakpreneur adalah perempuan. Tingginya minat perempuan berwirausaha itu, jelasnya, menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi ibu-ibu untuk menunjukkan eksistensi diri walaupun ruang geraknya terbatas. Para perempuan, tuturnya, tetap bersemangat mendukung perekonomian keluarga dengan berwirausaha.
“Ini hal yang menggembirakan. Diberbagai event Jakpreneur, kehadiran perempuan yang mendominasi. Di PPUMI ini juga semua perempuan. Saya harapkan ibu-ibu PPUMI berkolaborasi untuk saling support,” tuturnya. Jakpreneur adalah platform kreasi dan kolaborasi yang didirikan Pemprov. DKI Jakarta di tahun 2018 untuk membantu UMKM.
Lebih jauh ia menjelaskan, anggota Jakpreneur adalah warga yang memiliki KTP DKI Jakarta, ataupun warga di diluar DKI Jakarta. Jakpreneur juga terbuka berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung kemajuan UMKM.
Dalam upaya membantu permodalan UMKM, kata Melinda, Bank DKI telah menyediakan dana pendampingan KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar Rp 1 triliun. UMKM yang meminjam modal usaha itu tidak dikenai provisi dan biaya-biaya lainnya karena murni untuk membantu usaha kecil.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, perempuan memiliki peran sangat strategis dalam perekonomian, karena 64 persen dari pelaku UMKM adalah perempuan. UMKM, jelasnya, adalah sendi utama perekonomian karena Indonesia memiliki lebih dari 65 juta UMKM yang berkontribusi sebesar 61 persen terhadap perekonomian nasional.
“Memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan UMKM yang menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi,” katanya, saat deklarasi PPUMI pada 28 Oktober tahun lalu.
( Suly / FF )
Komentar