INBISNIS.ID, NAGEKEO – Pemerintah daerah (Pemda) Nagekeo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merencanakan penutupan air di wilayah irigasi Mbay, dalam rangka rehabilitasi Bendungan dan saluran daerah irigasi Mbay Kanan.
Kesepakatan rencana penutupan air di wilayah irigasi Mbay telah disetujui oleh seluruh pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), dalam pertemuan yang digelar di Aula Kantor Camat Aesesa, Kamis (10/03).
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian kabupaten Nagekeo, Olivia Monika Mogi, kepada awak media mengungkapkan bahwa langkah penutupan air tersebut merupakan strategi membangun masa depan pertanian kabupaten Nagekeo yang lebih baik dan upaya meningkatkan produktifitas pertanian di irigasi Mbay Kanan.
Untuk itu, Ia berharap semua pihak mendukung proyek rehabilitasi Bendungan dan saluran irigasi yang akan di garap oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, wilayah NTT dengan rekanannya, PT Floresco.
Dana yang dikucurkan untuk menggarap project tersebut, bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui dana pinjaman luar Negeri, World Bank dan Asia Bank.
“43 kelompok P3A, semua mendukung, karena dari awal kita sudah jelaskan. Jadi kita berpikir jangka panjang, bukan sekedar memperbaiki Infrastuktur, tetapi untuk memperbaiki tata kelola air dan dampak akhirnya, untuk peningkatan produksi, itu yang semestinya kita berpikir secara arif”, ungkap Olivia.
Dinas pertanian kabupaten Nagekeo telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong para petani tetap melakukan budidaya pertanian mesti dalam kondisi tutup air.
Hal tersebut dilakukan dengan cara mendorong petani melakukan pilihan budidaya pertanian yang kebutuhan airnya sedikit, seperti menanam palawija, Hortikultura, Hijauan makan ternak.
“Kita juga mendorong para petani untuk melakukan subtitusi usaha, melalui kerajinan tangan, pengolahan hasil rumah tangga, pemanfaatan lahan pekarangan, untuk membantu kecukupan pangan petani, saat tutup air” Jelas Kadis Pertanian kabupaten Magekeo.
Sementara itu, Asisten 2, Bupati Nagekeo, yang membidangi Pertanian dan Pembangunan, Syarifudin Ibrahim, pada tempat yang sama mengungkapkan bahwa Target pencapaian proyek rehabilitasi Bendungan dan saluran irigasi Mbay kanan adalah untuk untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah daerah akan mendorong agar proyek tersebut direalisasikan dengan sistem padat karya, sehingga masyarakat tidak kehilangan pendapatan saat tutup air nantinya.
Selain itu, Pemerintah akan menyediakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 100 ton beras untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan akibat penutupan air tersebut.
“Kita berupaya agar proyek tersebut dikerjakan dengan sistem padat karya, supaya masyarakat yang kehilangan pendapatan, bisa bekerja juga. Kemudian untuk rawan pangan, kalau kemungkinan terjadi, Pemda Nagekeo akan siapkan beras cadangan pemerintah 100 ton. Nanti terjadi operasi pasar jika harga tidak stabil atau terjadi rawan pangan”, Demikian ungkap Syarifudin Ibrahim, Asisten 2, Bupati Nagekeo yang dikutip INBISNIS.ID.
(Redaksi)
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Nagekeo, Olivia Monika Mogi.
2. Asisten 2 Bupati Nagekeo, yang membidangi pertanian dan pembangunan, Syarifudin Ibrahim.
Komentar