INBISNIS.ID, JAYAPURA – Pada triwulan I Tahun 2022, bila dibandingkan dengan triwulan yang sama Tahun 2021, ekonomi Papua tumbuh menggembirakan, yakni sebesar 13,33 Persen (Y-on-Y).
Namun bila dibandingkan dengan triwulan IV Tahun 2021, ekonomi Papua mengalami kontraksi yaitu -3,54 Persen (Q-to-Q).
Hal itu diungkapkan Kepala Statistik Provinsi Papua didampingi Priyo Yudyatmoko, SST, MPP, selaku Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua saat merilis berita resmi statistik secara online, Senin (9/5).
“Bila dilihat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp 63,93 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 41,88 triliun,” ungkapnya.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami pertumbuhan sebesar 25,16 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi berasal dari Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 115,89 persen.
Terkait kontraksi pertumbuhan ekonomi Papua dibandingkan triwulan IV Tahun 2021, yakni sebesar -3,54 persen (q-to-q), dominan dipengaruhi dari Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar -14,52 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen dengan kontraksi terdalam adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P), dengan kontraksi sebesar -30,05 persen.
(Redaksi)
Well, Jika ada yang perlu dibenahi atau disesuaikan tentang berita dan website INBISNIS.ID? Boleh ditulis di kolom komen ya.
Komentar