INBISNIS.ID, BALI – Hingga bulan Juni 2022 tingkat kunjungan wisatawan internasional di Kabupaten Badung mencapai 387 ribu wisatawan, dan wisatawan domestik kurang lebih mencapai 1.200 wisdom yang berkunjung ke Bali. Sementara wisatawan yang sudah menetap di Bali, angkanya mencapai 90 ribu.
“Kalau kita lihat ada dua yang domestik dan internasional, kalau sampai dengan bulan juni kemarin itu data kunjungan untuk yang PAP yang mendarat di Bandara kita, itu sekitar 387 ribu wisatawan, kalau yang domestik sudah capaiannya itu sekitar 1.200 wisatawan, kalau yang menetap berdasarkan aplikasi pendataan orang asing yang bekerja sama dengan teman imigrasi, itu datanya sekitar 90 ribu yang menetap di kabupaten Badung,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Nyoman Rudiartha pada, Senin (18/7/22).
Lanjutnya, dari data yang ada tersebut tentu ini adalah menjadi angin segar terhadap kondisi pariwisata di Badung pasca pandemi Covid 19, karena itu di tengah kondisi isu wabah virus PMK diperlukan adanya kerja sama antara pihak terkait agar stabilitas pariwisata tetap aman dari ancaman virus PMK.
“Ini adalah wujud kondisi kepariwisataan kita yang mulai membaik, harapan kita seluruh stakeholder bisa ikut membantu semua, karena isu-isu yang berkembang sekarang seperti virus PMK begitu, ya harapan kita satgas di kabupaten Badung sudah mulai bergerak sehingga sektor pariwisata yang mulai membaik ini jangan sampai drop kembali, tentunya butuh kerjasama dari pemerintah, pelaku pariwisata, pengusaha dan masyarakat, karena kita tahu hampir 75 persen bergantung di sektor pariwisata di kabupaten Badung,” kata Rudiartha.
Menurutnya, work together ini sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan masyarakat di kabupaten Badung, dan ini juga selaras dengan visi dan misi dari bapak bupati Badung yang dimana pariwisata sebagai leading sector untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang inklusif secara bersama-sama.
“Sehingga visi dan misi bapak bupati untuk bagaimana membangkitkan kepariwisataan, bagaimana di sektor pariwisata itu bisa kita manfaatkan pembangunan yang lebih inklusif itu, kita bisa selesaikan dan kita bisa wujudkan secara bersama-bersama. Itu adalah visi misi pak bupati, kami sebagai pembantu bapak bupati harus mewujudkan itu,” tuturnya.
Rudiartha menambahkan, terkait money changer liar yang dinilai meresahkan, pihaknya akan melakukan monitoring dan pengawasan terhadap money changer liar tersebut dengan melibatkan pihak yang berwajib.
“Jadi kami ini adalah berkecimpung dalam rangka pengawasan kepariwisataan dan juga pembinaan kepariwisataan tentunya masih ada beberapa stakeholder yang juga atau OPD-OPD terkait membantu dalam rangka penertiban dan pengawasan juga. Saat ini kami sudah membentuk tim pengawasan baik dari Desa Adat, Satpol PP dan BI dan kepolisian kita selalu bersinergi,” tutupnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar