INBISNIS.ID, NAGEKEO – Para petani di irigasi Mbay, kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) keluhkan intensitas serangan hama yang menyerang tanam padi mereka. Puluhan Hektar sawah terancam gagal panen akibat serangan hama yang telah sulit dikendalikan para petani.
Kanisius Adnan, salah seorang petani di wilayah Perhimpunan Petani Pemakai Air (P3A) KM 2.4 Kanan, Desa Marapokot, mengungkapkan bahwa segala upaya pengendalian dan pencegahan telah dilakukan para petani dengan mengaplikasikan penyemprotan pestisida kimia maupun pestisida nabati yang lazim mereka lakukan untuk mengatasi serangan hama. Cara tersebut tidak mempan bahkan serangan hama tidak terbendung dan makin parah menyerah tanaman padi.
Hama yang dimaksud para petani adalah hama ulat dan hama kupu-kupu putih. Serangan kedua jenis hama tersebut menyebabkan tanaman padi gagal tumbuh, pucuk layu dan daun mengering.
” Satu hektar sawah milik saya terserang hama. Sudah saya usahakan dengan melakukan semprot berkali-kali tapi tidak ada perubahan. Rata-rata petani sawah disini mengalami hal yang sama,” ujar Kanis Adnan, kepada INBISNIS.ID, Kamis (5/5).
Kanisius Adnan mengaku, serangan hama ini sangat meresahkan para petani di wilayahnya. Masyarakat kuatir akan gagal panen, pasalnya mereka telah terlanjur berhutang kepada pihak Bank untuk mendanai biaya pengolahan sawah sesuai instruksi Pemerintah. Mereka berharap agar Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, segera melakukan pengamatan fenomena serangan hama yang menyerang tanaman padi petani. Hal itu dimaksud untuk menemukan solusi yang tepat untuk membantu para petani perihal pengendalian hama.
“Hal ini sangat meresahkan bagi kami para petani. Karena sebelumnya kami melakukan pinjaman kepada pihak Bank untuk biaya pengolahan. Dan sekarang kondisinya seperti ini. dari mana kami bisa membayar kepada pihak Bank. Kami sangat berharap Dinas Pertanian bisa membantu kami, coba untuk amati dulu hama-hama ini, mungkin ada solusi untuk membantu para petani atasi serangan hama ini. Kalau tidak celakalah kami, utang Bank tidak bisa kami lunas,” Keluh Kanisius Adnan.
Selain Di wilayah Desa Marapokot, para petani di wilayah P3A KM 2.1A Kanan, Desa Aeramo mengeluhkan hal serupa. Serangan hama juga menyerang hampir sebagian besar sawah petani di wilayah tersebut.
“Rata-rata di daerah sini juga mengalami hal yang sama (serangan hama kupu-kupu dan Ulat, red). Mau bagaimana lagi, tinggal pasrah saja. Sudah diupayakan dengan melakukan semprot tapi sama saja. Kami berharap Pemerintah Nagekeo atau Dinas Pertanian, bisa buka mata, membantu kami untuk atasi serangan hama ini,” Ujar Vinsen No, kepada INBISNIS.ID, Kamis siang (5/5).
(Redaksi)
Komentar