oleh

Tanam Bibit Pisang Cavendish di Sumenep, Bisa Tembus Ekspor    

INBISNIS.ID SUMENEP – Penanaman bibit pohon Pisang Cavendish semarak dilakukan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sejak sekitar pertengahan tahun 2021 hingga saat ini, telah berhasil membumikan pohon pisang cavendish lebih dari 2500 pohon, di lahan tidur milik warga Desa Kalianget Barat, seluas 1,5 hektar, yang mana upaya penanamannya dilakukan secara mandiri, oleh seorang inisiator dan penggiat penanaman bibit pohon Pisang Cavendish di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Nova Alam, inisiator dan penggiat penanaman bibit pohon pisang cavendish di Kabupaten Sumenep, kepada jurnalis INBISNIS.ID Sumenep menyampaikan, terkait progres kedepan dari penanaman bibit pohon Pisang Cavendish yang telah Ia kampanyekan sejak sekitar pertengahan tahun 2021 lalu, kepada masyarakat Sumenep yang berminat untuk menanam pohon Pisang Cavendish. Kamis (19/5/22).

“Terkait progres kedepan, saya telah teken kontrak kerjasama dengan salah satu off taker swasta, yang akan menjamin pengambilan hasil panen komoditas pisang cavendish di Sumenep, dan memiliki program bagus, salah satunya eksportir komoditas Pisang Cavendish,”  tukas Nova.

Menurut Nova, semaraknya penanaman bibit pohon pisang cavendish di Sumenep, baik di wilayah daratan maupun kepulauan, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, khusus para petani. Tujuannya diantaranya adalah agar bisa menghidupkan kembali lahan tidur yang selama ini kurang produktif. Juga dapat memberi contoh kepada masyarakat untuk membudidayakan pohon Pisang Cavendish di lahan mereka yang selama ini kurang produktif.

“Komoditas pisang cavendish ini peluang bisnisnya bagus, karena banyak dibutuhkan oleh atlet olahraga sebagai suplemen vitamin. Selain untuk kebutuhan lokal, yang mana pada masa sekarang ini, suplai Pisang Cavendish untuk wilayah Jawa Timur, Jawa, dan Jakarta masih 10%. Sedang sumber pemasok masih kurang banyak, permintaan ekspor juga relatif banyak,” jelasnya.

Lanjut Nova menjelaskan, bagi para petani, bisa sebagai tanaman alternatif dari tanaman pokok yang mereka tanam. Misalnya, ketika tanaman pokok petani tembakau di Sumenep mengalami gagal panen ataupun nilai jualnya menurun kemudian mengalami kerugian, maka dengan menanam Pisang Cavendish, menjadi alternatif solusi bagi mereka.

“Jadi, tidak ada salahnya kita mencoba menanam komoditas tanaman baru, seperti menanam pohon pisang cavendish. Karena pohon Pisang Cavendish bisa panen dalam 8 bulan, dan hasilnya juga cukup untuk menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” imbuhnya.

Lebih lanjut Nova menyampaikan, teknis penanaman ataupun perawatan tanaman pohon Pisang Cavendish relatif mudah. Saat awal mula penanaman, yang diperlukan adalah intensitas penyiraman, karena pada saat itu perlu air cukup. Kemudian dibutuhkan pemupukan secara berkala sesuai dengan petunjuk teknis penanaman pohon Pisang Cavendish.

“Masa pemeliharaan harus juga intens sampai memasuki masa panen, yakni 8 bulan. Jika ada keterlambatan masa panen lebih dari 8 bulan, kemungkinan disebabkan oleh faktor struktur tanah, unsur hara yang terkandung dalam tanah yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Maka lahan yang seperti itu, di butuh penanganan dan perhatian khusus, seperti kebersihan lahan diperhatikan, pemupukan secara periodik sesuai standar dan petunjuk teknis,” tegasnya.

Adapun pada panen kedua kalinya, Nona mengatakan, bisa dipastikan petani Pisang Cavendish akan diuntungkan, karena tundun dengan teknis tanam dua batang, ditumbuhkan setelah panen pertama, begitu seterusnya, untuk masa panen berikutnya.

“Yang harus disiapkan, khususnya bagi petani pemula adalah modal pekerja untuk perbaikan lahan tanam, modal pembelian bibit super atau khusus, biaya konsultasi dengan tim teknis, dan lain sebagainya sesuai petunjuk. Kalau saya, mendapatkan suntikan modal dari salah satu Bank Negara, untuk penanaman 2500 bibit pohon Pisang Cavendish dengan lahan luas 1,5 hektar, di lokasi Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep,” tandas Nova Alam, yang mana juga sebagai wakil ketua bidang Agrobis di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DPC Kabupaten Sumenep, dan salah satu unsur Pembina di Karang Taruna Kabupaten Sumenep.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *