INBISNIS.ID, MAKASSAR – Setelah hampir tiga bulan warga di Makassar kesulitan mendapatkan minyak goreng, baik reguler maupun bersubsidi, pertengahan Maret ini stock melimpah ruah di toko toko retail di Makassar.
Media INBISNIS.ID yang memantau di beberapa toko retail pada Jumat (18/3), rak-rak penyimpanan minyak goreng sudah terisi, padahal dua hari sebelumnya rak-rak tersebut masih kosong. Hal ini terjadi setelah Pemerintah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi.
“Toko kami baru sekali dapat pasokan minyak goreng bersubsidi,” menurut salah seorang pramuniaga.
Di toko SS Jalan Landak Makassar telah menjual minyak goreng kemasan baik dalam bentuk kemasan maupun dalam botol plastik kemasan serta minyak goreng Jagung yang harganya masing-masing @2liter Rp 56.000 dan Rp 84.000.
Toserba GM di Jalan Cendrawasih menjual berbagai merek sudah dipajang, stock minyak goreng sudah melimpah ruah, rata rata harga per 2 kg Rp 54 000.
“Aneh , baru kemarin Kemendag mengeluarkan keputusan tentang harga minyak goreng kembali ke harga pasar, tiba tiba pasokan melimpah ruah di toko toko bermodal besar,” tutur seorang pedagang eceran di Pasar Parantambung Makassar, Jumat (18/3).
“Dari mana mereka dapatkan barang secepat itu. Secara sederhana bisa dikalkulasikan waktunya bila dari pabriknya dengan kapal laut minimal 10 hari. Tidak mungkiñ minyak goreng diangkut dengan pesawat kargo sebab biaya angkut via udara cukup besar,” tandasnya dengan tanda tanya kepada INBISNIS.ID di tokonya.
Diakui pula sejak Desember tahun lalu sampai Maret tahun ini, pedagang di Pasar ini tidak pernah mendapat pasokan minyak goreng bersubsidi.
Komentar