oleh

SMPN 5 Kota Komba Melaksanakan IHT Implementasi Sekolah Penggerak

-Daerah-483 views

INBISNIS.ID BORONG – SMP Negeri 5 Kota Komba, Manggarai Timur, NTT, melaksanakan In House Training (IHT) implementasi Program Sekolah Penggerak bagi seluruh  tenaga pengajar SMP Negeri 5 Kota Komba. Kegiatan ini dimulai Selasa, 28 Juni hingga 6 Juli 2022.

Acara lHT dibuka secara langsung oleh Bapak Dr.Marianus Mantovani Tapung, S.Fil., M.Pd, Selaku Fasilitator dan juga sebagai Praktisi Pendidikan dari Unika Santu Paulus Ruteng.

“Mewakili Dinas PPO Manggarai Timur, sekaligus sebagai fasilitator Sekolah Penggerak merasa senang karena diundang untuk mengikuti kegiatan In House Training (IHT) di SMP Negeri 5 Kota Komba, ini awal yang baru dimana kegiatan seperti ini merupakan implementasi kurikulum merdeka belajar dan yang menjadi fokus utama dalam implementasi ini adalah terjadinya transformasi pendidikan,” jelas Manto Tapung.

lebih lanjut Ia juga menjelaskan jika berbicara perubahan maka yang dibicarakan adalah perilaku.

“Perilaku yang dibahas yaitu perilaku kognitif,afektif dan perilaku psikomotorik. Ini merupakan bagian hal penting dalam kegiatan In House Training (IHT) dan guru sebagai ujung tombak dalam transformasi ini,” ujarnya.

Pada Kesempatan yang sama Kepala SMP Negeri 5 Kota Komba, Ritasarifianu Lagung, mengatakan bahwa kegiatan In House Training, merupakan lanjutan dari DKP.

“Kegiatan In House Training (IHT) lanjutan dari ruang Diklat Komite Pembelajaran (DKP) yang sudah dilakukan selama sebulan secara kolaborasi. Dengan adanya kegiatan ini kita bisa mengetahui apa sebenarnya kurikulum merdeka belajar? Semoga dengan kegiatan IHT ini kita bisa mentransformasikan anak didik kita untuk kedepannya,” ungkap Rita.

Lebih detail Rita mengatakan, IHT terkait sekolah penggerak merupakan penguatan dari materi tentang pembelajaran paradigma baru yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran paradigma baru, agar kedepan seluruh guru memiliki kapasitas dan kompetensi dalam upaya restrukturisasi dan reformasi pendidikan.

Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap pengembangannya. Maka dari itu, perlu adanya penyesuaian dan sinkronisasi pada proses pembelajaran di sekolah.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *