oleh

Sidang XVII Klasis Wotu Gereja Toraja, Peserta Dibekali Pembuatan Program Berbasis AI

-Daerah-1,128 views

INBISNIS.ID, LUWU TIMUR – Peserta Sidang Klasis XVII Klasis Wotu Gereja Toraja yang dilaksanakan pada tanggal 1-2 April 2022 dibekali Materi Pembuatan Program kerja berbasis Appreciative Inquiry oleh anggota Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja yang berlangsung di Karambua II Desa Rinjani Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan.

Dalam pemaparannya Joni So’ba mengatakan bahwa Appreciative Inquiry (AI) adalah suatu proses dan pendekatan pengembangan organisasi untuk mengubah tata kelolah yang tumbuh dan berkembang dari pemikiran konstruksionis sosial dan aplikasinya pada tata kelola dan transformasi organisasional. Merupakan pencarian kooperatif untuk menemukan yang terbaik pada kelompok, organisasi mereka dan dunia sekeliling mereka.

“Appreciative Inquiry (AI) adalah suatu proses dan pendekatan pengembangan organisasi untuk mengubah tata kelolah yang tumbuh dan berkembang dari pemikiran konstruksionis sosial dan aplikasinya pada tata kelola dan transformasi organisasional. Merupakan pencarian kooperatif untuk menemukan yang terbaik pada kelompok, organisasi mereka dan dunia sekeliling mereka,” Katanya di depan para peserta sidang.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Perencanaan suatu program yang berbasis Appreciative Inquiry (AI) menghubungkan secara langsung energi dari inti yang positif dengan agenda perubahan.

Perubahan-perubahan yang tak pernah dipikirkan sebagai hal yang mungkin, secara tiba-tiba dan secara demokratis digerakkan. Yang dituju bukanlah negasi, bukan kritik, bukan mendiagnosis penyakit melainkan 4D yaitu Discovery, Dream, Design dan Destiny.

“Perencanaan suatu program yang berbasis Appreciative Inquiry (AI) menghubungkan secara langsung energi dari inti yang positif dengan agenda perubahan.

Perubahan-perubahan yang tak pernah dipikirkan sebagai hal yang mungkin, secara tiba-tiba dan secara demokratis digerakkan. Yang dituju bukanlah negasi, bukan kritik, bukan mendiagnosis penyakit melainkan 4D yaitu Discovery, Dream, Design dan Destiny,” pungkasnya.

Sidang XVII Klasis Wotu Gereja Toraja ini akan berlangsung selama dua hari dengan agenda pembahasan usul-usul dari gereja-gereja yang ada di Klasis Wotu juga mengagendakan Pemilihan Pengurus Klasis yang baru untuk menggantikan Pengurus yang lama setelah periodenya berakhir di tahun ini.

Sidang Klasis kali ini diikuti sekitar 52 orang peserta dari sekitar 10 Jemaat dan 2 Cabang Kebaktian yang ada di Klasis Wotu Sebagai bagian dari anggota Sinode Gereja Toraja.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *