oleh

Shoto-Kai Sikka Selenggarakan Ujian Kenaikan Tingkat bagi 87 Peserta

INBISNIS.ID, SIKKA – Sebanyak 87 orang peserta, mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu yang diselenggarakan oleh Shotokan Karate-Do Indonesia (Shoto-Kai) Sikka, bertempat di Pusat Pelatihan Shoto-Kai Sikka, Jalan Kolombeke, Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kota Maumere, pada Sabtu (25/6/2022).

Kepada INBISNIS.ID, Ketua Umum Shoto-Kai Sikka, Yohanes Paulus Ricky Richardo (DAN V) mengungkapkan bahwa, Ujian Kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu merupakan sebuah kegiatan yang diselenggarakan selama dua kali (2 Semester) dalam setahun, sesuai dengan agenda PD Shoto-Kai. Yang mana kegiatan tersebut, sudah dilaksanakan sejak 2009 lalu, sebagai tonggak berdirinya Shoto-Kai Sikka.

“Hari ini merupakan ujian Kenaikan Tingkat/Penurunan Kyu Semester I Tahun 2022 bagi 87 peserta. Dimana ujian Semester I harus dilaksanakan pada bulan Mei – Juni, sedangkan Semester II pada bulan November – Desember. Ujiannya selama 6 bulan sekali, dimulai sejak para peserta mengikuti latihan dari bulan Januari – Juni (Semester I) dan Juli – Desember (Semester II),” katanya.

Menurut Ricky sapaannya, setelah ujian Kenaikan Sabuk ini, para atlet Shoto-Kai Sikka akan mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Shoto Kai di Kupang, Provinsi NTT, yang akan dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 5 Juli 2022. Kemudian kekuatan atlet yang akan dikirim pihaknya dari Maumere, Kabupaten Sikka, sebanyak 43 atlet dan akan mengikuti 35 kelas pertandingan.

“Harapannya, mereka bisa memberikan hasil yang terbaik saat bertanding di Kupang nanti, secara khusus untuk Shoto-Kai Sikka dan secara umum untuk Nian Tana Sikka. Kita non target, karena banyak yang turun di kelas pemula, jadi sebenarnya kita hanya ingin mereka berlatih dalam bertanding. Selain itu, kegiatan ini juga bisa mengasah kemampuan mereka dalam bertanding,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pembinaan Prestasi Shoto Kai Sikka, Maria G. Alestri Sute (DAN IV) menuturkan, jumlah peserta yang mengikuti ujian sebanyak 87 orang, dimulai dari Sabuk Putih, Kuning, Hijau, Biru dan Coklat. Sementara Sabuk Coklat sendiri pun mempunyai tingkatan, yaitu Coklat Kyu III dan II. Sedangkan untuk Kyu I, terdapat 2 peserta yang akan mengikuti ujian kenaikan sabuk (DAN) di Kupang nantinya.

“Proses penilaian ujian itu per sabuk. Jadi seperti Sabuk Putih, materi ujiannya adalah gerakan dasar, Kelas Kata dan juga Kelas Kumite. Gerakan dasar meliputi gerakan yang sudah mereka latihan selama 6 bulan, dimana kurang lebih ada 11 sampai 12 gerakan dasar. Kalau Kelas Kata untuk sabuk putih itu hanya Kata I, penilaiannya dari bentuk, irama, teknik mereka berdiri, tenaga dan kecepatan, itu seperti jurus,” sebut Arie Tiwa, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Sikka ini menambahkan, Kelas Kumite merupakan Kelas Fighter, sehingga penilaiannya pun dimulai dari teknik, kecepatan, ketepatan menyerang dan memukul. Yang mana menurutnya, Kelas dan Kumite adalah aplikasi dari gerakan dasar yang dimasukan ke dalam Kelas Kata.

Sementara Kelas Kata itu sendiri juga memiliki banyak tingkatannya, yang terdiri dari Sabuk Putih untuk Kata I,  Sabuk Kuning untuk Kata I dan II, Sabuk Hijau untuk Kata I, II, dan III, Sabuk Biru untuk Kata I, II, III, dan IV, Sabuk Coklat untuk Kata I, II, III, IV, V, VI, dan Kelas Kata Lanjutan. Sehingga masing-masing peserta dengan tingkat sabuknya, diwajibkan untuk menguasai beberapa Kelas Kata. Mereka juga harus mengingat dan melaksanakannya dengan baik, demi memperoleh hasil ujian yang memuaskan dari semua segi penilaian.

“Dari hasil ujian dan latihan inilah, kita bisa menyeleksi dan menentukan atlet.

Dan dari sekian banyak peserta ini juga, kita bisa menentukan, anak ini bagusnya di Kelas Kata atau Kelas Kumite, karena di Karate itu ada Jurus dan Kelas Kumite. Ada atlet yang punya kelebihan di Kata dan Kumite, tapi ada juga atlet yang punya kelebihan hanya Kumite saja,” terangnya.

“Jadi kita harus fokus melihat mereka latihan setiap hari dan lebih khususnya saat ujian itu. Karena ujian itu tujuannya bukan saja naik sabuk, tapi melihat prestasinya mereka dari hari ke hari selama 6 bulan tersebut,” beber Mantan Lurah Nangalimang ini.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *