INBISNIS.ID, SUMENEP – Toko Sanggar Pusaka, terletak di pasar tujuh belas sebelah utara taman Adipura atau taman bunga Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Selain menjadi tempat jual dan beli pusaka keris kuno yang dibuat pada zaman dahulu kala (zaman kerajaan), di tempat tersebut juga melayani jasa pembuatan warangka dan pencucian pusaka, atau yang dikenal dengan memandikan barang pusaka seperti Keris.
Haji Moh Hosdi, pemilik toko Sanggar Pusaka saat ditemui jurnalis INBISNIS.ID menyampaikan, berjualan atau berdagang Keris sangatlah berbeda dengan berjualan barang dagangan pada umumnya. Seorang pedagang haruslah benar – benar memahami secara khusus Keris ataupun barang pusaka lainnya, lebih – lebih jika menyangkut Keris kuno yang mana merupakan buatan dari para Pengampu (Empu) Keris zaman terdahulu.
“Tidak bisa kita serta merta mau jualan Keris atau Pusaka, apalagi untuk membeli. Jika menyangkut Keris atau pusaka kuno, kalau tidak benar – benar memahami, maka kita bisa dibohongi orang. Begitu juga kalau mau jual, saya juga tidak mungkin membohongi orang, atau mengada – ngada. Jadi, baik mau jual ataupun mau beli, harus mengerti ciri, corak dan nilai, serta karakteristik sebuah barang pusaka,” jelas Haji Hosdi panggilannya, Jumat siang (10/6/2022).
Haji Hosdi mengaku, mulai masuk ke dunia pusaka, belajar dan berdagang, sejak sekitar 22 tahun silam. Ia (Hosdi) pada masa mudanya melanglang buana pergi keluar Daerah Sumenep untuk belajar dan mendalami terkait dengan barang pusaka, salah satunya Keris pusaka.
“Saya duduk disini sudah 10 tahun lebih. Namun sebelumnya saya sudah keliling keluar Sumenep, seperti ke Solo, Jogjaka, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dan terus ke Sumatera, Mataram, Kalimantan dan Bali, serta beberapa tempat lainnya. Hal itu saya jalani selama kurang lebih 22 tahun. Bukan semata – mata saya pergi untuk jual atau beli Keris pusaka, disitu juga saya banyak belajar dunia Keris dan barang pusaka lainnya. Karena dari orang tua dan sesepuh saya, secara turun temurun adalah penggemar barang pusaka. Maka, jika bicara soal pusaka, itu tidak hanya menyangkut hal Keris saja, karena masih banyak pusaka – pusaka lainnya selain Keris,” ungkapnya.
Ketika diminta untuk menjelaskan satu persatu jenis keris Pusaka apa yang ada di tempatnya saat ini?, Haji Hosdi menjawab, “Kalau satu persatu mas, sampai subuh pun duduk disini, gak akan selesai,” tegasnya pada siang hari, sekitar pukul 12.30 WIB.
“Ini salah salah satu jenis Keris pusaka kuno asli milik Sumenep. Pamornya (corak dan motif) tidak akan sama dengan jenis Keris pusaka kuno lainnya. Maaf, saya tidak bisa nyebut kekurangan dan kelebihan sebuah Keris, apalagi ini menyangkut barang (Keris) pusaka. Karena masing – masing pusaka memiliki nilai dan karakteristik sendiri-sendiri,” tukasnya.
Lebih lanjut kata Haji Hosdi, untuk Keris atau barang pusaka kuno, tidak ada label harga yang pasti. Barang pusaka itu kalau sudah merasa cocok dengan orangnya (pembeli), harga tidak menjadi persoalan, yang penting dia mampu membayar.
“Istilahnya itu bukan membeli, tapi membayar mahar, itu biasanya dilakukan bagi orang yang sudah ngerti pusaka, dan biasanya langsung tertuju pada barang pusaka tertentu yang memang dia cari. Dan kalau sudah cocok barangnya dengan orang itu (pembeli) sesuai dengan yang dicari, maka terjadilah yang mana istilahnya memindah tangankan pemeliharaan barang pusaka. Jadi bukan membeli atau memiliki, tapi pemindahan pemeliharaan pusaka itu,” pungkas Haji Moh Hosdi, pemilik toko Sanggar Pusaka, dan menerima jasa pesanan warangka dan cucian pusaka, bertempat di pasar tujuh belas, sebelah utara taman bunga Kota Sumenep, Jawa Timur.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar