oleh

Semarak Pemasaran Sapi Madura di Pasar Hewan Pamolokan Sumenep

INBISNIS.ID, SUMENEP – Proses perdagangan (Pemasaran) hewan ternak Sapi yang terjadi di Pasar Hewan Pamolokan, termasuk wilayah Dusun Saluran Air, Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Terpantau para pedagang Sapi antusias membawa Sapi dagangannya dengan menggunakan Mobil Pickup.

Sejak sekitar pukul 13.00 WIB, satu persatu Mobil Pickup masuk ke dalam lokasi Pasar Hewan tersebut, dan setiap Mobil Pickup memuat 4 sampai 6 ekor Sapi. Sesampainya di dalam Pasar, Sapi diturunkan dari Pickup untuk diperjual belikan. Namun Mobil Pickup itu sendiri tetap berada di lokasi dalam Pasar. Sehingga antara Sapi, Pemiliknya dan Mobil Pick Up Nya tampak berjubel menjadi satu lokasi.

Abdurrahman, pedagang Sapi asal Kabupaten Pamekasan, secara eksklusif kepada jurnalis INBISNIS.ID mengatakan, Sapi dagangannya sengaja dibawa dari Blumbungan Pamekasan dengan menggunakan armada Mobil Pickup sebanyak 4 ekor Sapi, bersama 3 orang rekannya. Kamis (26/5).

“Saat ini, Saya membawa 4 ekor Sapi untuk dijual, jenis Sapi yang saya bawa adalah asli Sapi Madura atau peranakan Sapi Pamekasan. Karena belinya di kampung sendiri, yakni Desa Trasak, Blumbungan Pamekasan,” jelas Abdur panggilannya.

Menurut Abdur, sebagai pedagang Sapi, sudah menjadi rutinitas mendatangi setiap lokasi tempat pemasaran Sapi, terutama di Madura. Adapun tempat Pemasaran Sapi di Sumenep yang selalu didatangi yaitu, Pasar Hewan di Pamolokan jadwalnya setiap hari Kamis, dan Pasar Hewan di Kecamatan Lenteng jadwalnya setiap hari Minggu.

“Selain Pemasaran di Sumenep, saya juga datang ke beberapa Pasar Hewan yang ada di Pamekasan dan Sampang. Kalau ke Bangkalan (Pasar Hewan Blega) sangat jarang, kecuali ada permintaan ataupun ada janjian jual beli Sapi disana,” tuturnya.

Lanjut kata Abdur, selain datang untuk menjual, kadang juga untuk membeli, yang mana kemudian dijual lagi ditempat lain. Dan jika kebetulan bersamaan dengan nasib baik dan rejeki, Sapi yang baru saja dibeli bisa juga laku terjual seketika di tempat tersebut.

“Karena ini pekerjaan mas, intinya bagaimana kita dapat untung. Jadi harus bisa putar otak, harus pinter. Contohnya hari ini mas, saya datang kesini bersama 3 orang pekerja dan 1 orang Supir Pickup. 2 orang pekerja untuk ngawal atau pegang Sapi, dan 1 orang untuk menawarkan dan mengawasi calon pembeli, sedangkan saya melakukan lobi – lobi harga, baik untuk dijual langsung ataupun tukar tambah. Dan jika ada Sapi milik pedagang lainnya harganya bagus, saya beli juga, yang penting kan ada hasilnya,” pungkas Abdul sambil beranjak mendekati Sapi dagangannya yang sudah mulai dilirik-lirik calon pembeli.

Mohammad, Supir Mobil Pickup yang selalu membawa Sapi dagangan milik Abdur kemanapun dipasarkan juga ikut menuturkan. Sebelum berangkat ke Sumenep, pada pagi harinya lebih dulu datang ke tempat Pemasaran Sapi di Pangareng, Kabupaten Sampang. Lanjut estafet menjelang siang hari menuju Pemasaran Sapi di Pamolokan Sumenep.

“Di pemasaran Pangareng Sampang, kita tadi bawa 6 ekor, laku 2 ekor dengan harga 1 ekor Sapi Rp.16,5 juta, yang mana besarnya sama dengan 2 ekor yang dipajang disana (sambil menunjuk ke arah tempat 2 ekor sapi tersebut ditambahkan). Kalau yang 2 ekornya lagi yang sekarang dipegang pekerja itu harga pasnya (nett) Rp18,5 juta per 1 ekor,” ungkap Mohammad yang mana juga mengaku seringkali kerjasama dalam proses jual beli Sapi dengan Abdur.

Menurut Mohammad, pada masa saat ini pemasaran Sapi hanya bisa dilakukan antar Daerah di Madura. Untuk keluar Daerah, seperti ke wilayah Jawa Timur dan luar Jawa Timur, sudah tidak diberi izin oleh pihak karantina hewan.

“Jadi, saat sekarang ini harga perdagangan Sapi di Madura turun kisaran Rp.1 juta sampai Rp.2 juta. Karena biasanya permintaan pembeli yang banyak itu dari wilayah Jawa seperti Surabaya, Malang, Jakarta ataupun Bandung. Terkadang pembeli dari Jawa itu, kalau turun ke Madura langsung membawa Truk Fuso untuk mengangkut Sapi yang mereka beli,” ujarnya.

Lanjut kata Mohammad, Sapi yang dibawanya saat ini adalah jenis Sapi Potong (Pedaging), biasanya apabila menjelang perayaan Idul Adha, sekitar 1 bulan kedepan, harga Sapi mulai beranjak naik. Dengan harga saat ini yaitu Rp.16,5 Juta, akan naik menjadi kisaran Rp.20 juta atau lebih.

“Penjualan di Madura berbeda dengan di Jawa. Di Madura taksiran penjualan secara langsung, kalau di Jawa menggunakan sistem timbangan (tonase),” tukasnya.

Masih kata Mohammad, untuk pemeliharaan di rumah, kita menggunakan jasa pekerja untuk memberi makanan rumput dan dedak padi. Tapi, karena Sapi ini adalah barang dagangan, biasanya pemeliharaan tidak berlangsung lama.

“Saat ini, saya di rumah masih ada stok Sapi 2 ekor, insya’allah akan saya jual nanti menjelang Idul Adha. Sebelumnya ada 4 ekor, dan Alhamdulillah sekitar 2 mingguan ke sekarang 2 ekor laku terjual. Satu ekor ada yang terjual dengan harga Rp.27 juta lebih, karena Sapinya memang besar, dan itu asli Sapi Madura, saya pelihara sekitar 1 tahun lebih, dulu saya beli 11 juta,” tandasnya menyudahi perbincangan seputar perdagangan Sapi Madura, yang mana pada saat ini, terpantau ratusan ekor sapi berbagai macam ukuran berjubel jadi satu dengan pemiliknya, di lokasi Pasar Hewan Pamolokan, Kota Sumenep, Jawa Timur.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *