INBISNIS.ID, DENPASAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan aksi #GilasSampah merupakan momentum penting dalam rangka menyambut Bali sebagai tuan rumah utama G- 20. Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan Internasional Indonesia Waste Expo (IIWAS) Trisense Bali 2022, bertempat di Park 23 Creative Hub, Kuta, Bali, Senin (18/04/2022).
Diketahui Aksi #GILAsSAMPAH (Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah) dan International Indonesia Waste Expo (IIWAS) Trisense Bali 2022 merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi momen yang sangat penting karena Bali akan menjadi tuan rumah utama. Dimana konferensi utamanya yang menghadirkan kepala negara dilaksanakan di Bali. Momentum ini dipakai untuk upaya kita dalam pengelolaan sampah dalam rangka G-20 jadi itulah pertimbangan utama kita kenapa diadakan di Bali,” ujar Dewa Made Indra
Dewa Made Indra melanjutkan, komitmen pemerintah provinsi Bali terkait sampah, sudah dimulai sejak Gubernur Bali, I Wayan Koster yang mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Peraturan Gubernur terkait timbunan sampah plastik sekali pakai pada tahun 2018. Kemudian dilanjutkan pada tahun 2019 dimana keluar Peraturan Gubernur tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Melalui kebijakan ini plastiknya dikurangi, itu satu hal. Kedua, yakni pengelolaan sampah berbasis sumber, artinya di setiap desa, dimana sampahnya dihasilkan di desa harus selesai di desa masing-masing,” terang Dewa Made Indra.
Terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang jadi salah satu persoalan serius di kota Denpasar dan Bali pada umumnya. Dewa Made Indra, mengungkapkan, bahwa sampai akhir tahun 2022 ini tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA Suwung. Pemerintah, lanjutannya, akan membangun TPS3R di kota Denpasar dan Badung
“Karena pemasok utama adalah kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Maka ini sedang dibangun TPS3R (di dua daerah Denpasar dan Badung). Supaya sampah bisa selesai di TPS 3R dan TPST. Karena baru tahap pembangunan jadi masih ada pembuangan sampah ke Suwung tapi volumenya sudah berkurang,” terang Dewa Made Indra
Dewa Made Indra, melanjutkan, bahwa TPS3R yang akan dibangun di dua kota Denpasar dan Badung ini akan direncanakan selesai sebelum KTT G-20.
“Perhari ini pasokan sampah ke TPS Suwung rata-rata 1000-1100 ton per hari. Nah inilah yang akan diurai di Badung dan Denpasar. Sehingga TPS3R dan TPST ini dibuat ini harus menyelesaikan sampah 1100 ton perhari,” terang Dewa Made Indra.
(Redaksi)
Komentar