INBISNIS.ID, DENPASAR – Menyambut Hari Kartini tentunya menjadi momentum bagi perempuan dalam menunjukan dan memperjuangkan emansipasi.
Begitu halnya dengan Ni Putu Ayu Wahyu Wijayanti, selaku Wakabid Pergerakan Sarinah DPC GMNI Denpasar.
Menurutnya Hari Kartini adalah momentum untuk merevitalisasi dan merefleksikan semangat emansipasi perempuan, yang tidak semata-mata dirayakan sehari lalu luntur kembali, tapi harus bagaikan api yang yang dapat menghidupkan sumbu lainnya yang masih padam.
Mengawali perjalanan perjuangan bidang pergerakan sarinah DPC GMNI Denpasar, Ayu Wahyu mengadakan webinar dengan mengangkat tema “Emansipasi, Adat, dan Tradisi”.
“Itu sebagai bentuk kelanjutan dari adanya diskusi terkait peluang dan tantangan perempuan dalam peradaban di Bali yang telah dilaksanakan sebelumnya bersama srikandi-srikandi cipayung plus, dan mengingat bahwa terdapat pertanyaan yang belum terjawab dengan tuntas, maka hal tersebut yang diangkat kembali,” katanya saat diwawancarai INBISNIS (20/4).
Pada webinar yang akan dihadiri oleh Akademisi, Praktisi dan Tokoh Milenial ini, tentunya telah memberikan bukti nyata bahwa emansipasi perempuan akan terus hidup meskipun di tengah menjalankan kewajiban yang dikodratkan.
“Tujuan kegiatan ini untuk membangkitkan dan meningkatkan kepercayaan diri perempuan, dan memberikan pemahaman tentang apa itu emansipasi yang sebenarnya, karena tanpa kita mengerti, kita tidak akan bisa menerapkannya,” ujarnya.
Ia Berharap, perempuan lebih berani dalam menunjukan potensi dirinya dalam pembangunan bangsa.
“Harapan saya, semoga kawan -kawan perempuan dapat lebih berani untuk terbuka, berani berekspresi, unjuk gigi, serta siap ikut bersama menjadi garda terdepan dalam usaha pembangunan bangsa melalui berbagai sektor yang ada, khususnya bagi Generasi Z, jika bingung ingin memulai langkah darimana, GMNI selalu menerima setiap orang untuk berproses,” tandas Ayu.
(Redaksi)
Komentar