oleh

Rencana Pembangunan Jalan Tol, Bakti Wiyasa Minta Gugurkan Poin Pemindahan Pura

-Daerah-737 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Made Bakti Wiyasa selaku Prajuru Bidang Tempat dan Kawasan Suci meminta kepada pihak Pemrakarsa PT. Sumber Rhodium Perkasa untuk menggugurkan poin memindahkan pura pada pembahasan rencana pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Four Star by Trans Hotel, Renon-Denpasar (23/3).

“Kalau berani melanggar silahkan, dalam sastra leluhur sudah di terangkan, 7 keturunan akan berdampak”, Ujar pria yang tekun dalam budaya dan literatur kuno mengawali perbincangan santai INBISNIS.ID.Hal ini dianggapnya mustahil dan akan berakibat fatal bagi desa sekitar ataupun Bali secara keseluruhan, menurutnya mengacu pada Literasi Tua Bali, bahwa tidak ada manusia dengan alasan apapun memindahkan atau mengambil linga-Linggih Ida Betara atau pura atau Tempat Suci.

“Yang dapat memindahkan pura hanyalah Gejer (Gempa), lekahan Gunung (Letusan gunung), Yeh Nancap (Tsunami), Petir, Yedme ten Wenang (manusia tidak berhak)”, Ucap sang pelaku seni yang bernaung di Majelis Desa Adat ini.

Jadi baginya tidak ada upacara yang bisa untuk memindahkan pura dengan alasan apapun, sehingga beliau meminta poin pada Pembahasan Rencana Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk- Mengwi yang di fasilitasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Bali antara PT. Sumber Rhodium, Para Ahli dan Masyarakat terdampak untuk di gugurkan.

Dia berpesan bahwa kepada siapa saja yang sudah mengetahui hal ini, tidak pantas lagi melanggar karena akan berdampak pula bagi yang tidak mengetahui dan bahkan Bali secara keseluruhan.Dalam pandangan sang maestro ini, kelemahan dalam proyek rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk -Mengwi tidak adanya tim khusus penyelamatan pura dan tempat atau kawasan suci, Hal ini menurutnya perlu diadakan yang mana jika tidak adanya tim tersebut baginya proyek ini cacat karena sudah mengabaikan kearifan lokal di Bali.

Untuk itu penting baginya menyampaikan kepada masyarakat terdampak bahwa bilamana dalam pembangunan proyek tol ini baik Tabanan maupun Jembrana ada pura atau kawasan suci yang terkena pembangunan proyek Tol maka diharapkan untuk bersurat kepada Majelis Desa Adat sehingga akan ditindak lanjuti dan dimediasi sebagai langkah awal. Hal ini dilakukan untuk memastikan tempat dan kawasan suci di Bali selamat.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *