oleh

Produksi Beras Klaten Surplus di Masa PPKM

-Bisnis-360 views

INBISNIS.ID, KLATEN – Produksi beras petani di Klaten mencukupi untuk menutup kebutuhan pangan hingga akhir tahun. Mengacu data panen Januari-Juli 2021, produksi beras di Klaten mengalami surplus hingga 262.968 ton.

Produksi beras dipastikan tak terpengaruh penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selama petani sehat, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten meyakini petani tetap bercocok tanam tak terkecuali tanam padi.

Pada Juli, padi yang ditanam di lebih dari 10.000 hektar (ha) sawah memasuki masa panen. Sementara, luas panen sepanjang Januari-Juli 2021 mencapai lebih dari 50.100 ha.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, menjelaskan dengan luas panen tersebut, produksi beras diperkirakan mencapai 337.231 ton. Sementara, rata-rata kebutuhan beras untuk warga Klaten dalam sebulan 10.545 ton.

“Dari Januari-Juli 2021 surplus beras 262.968 ton,” kata Widiyanti dikutip Solopos.com, Minggu (22/8).

Jika hanya melihat angka surplus, hasil produksi petani di Klaten cukup untuk menutup kebutuhan konsumsi warga Klaten selama dua tahun. Namun, pada kondisi riil ada yang sudah terjual.

“Angka itu kan sejak Januari. Sehingga ada yang posisi terjual, berada di pedagang beras, di penggilingan, Bulog, serta ada pula yang disimpan petani,” kata dia.

Sementara itu, DPKPP sudah mengestimasi luas sawah yang memasuki masa panen padi pada Juli-September seluas 19.398 ha. Dengan luasan itu, beras yang bisa diproduksi diperkirakan sekitar 78.971 ton. Angka produksi yang cukup untuk menutup kebutuhan konsumsi beras di Klaten selama tujuh bulan mendatang.

Alhasil, DPKPP memastikan hingga akhir Desember tak perlu lagi khawatir terkait ketercukupan beras meski hingga kini pemerintah masih menerapkan PPKM.

“Di satu sisi, saat ini petani masih melakukan penanaman padi. Pada Juli luas tanam padi sekitar 4.900 ha dan seterusnya akan dipanen pada Oktober nanti dan seterusnya,” jelas dia.

Meski produksi beras Klaten saat ini surplus, DPKPP mengingatkan petani agar tetap waspada terhadap ancaman organisme pengganggu tanaman (OPT). Pengamatan lahan hingga kini masih terus dilakukan.

“Selalu lakukan pengamatan di lahan sawah. Apabila ada serangan, bisa segera dilakukan penanganan dengan gerakan pengendalian tikus atau gropyokan,” pungkasnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *