oleh

Potensi Kearifan Lokal dalam Upaya Mendukung Pariwisata di Labuan Bajo

INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu memiliki hal menarik untuk dieksplor. Tidak hanya memiliki destinasi menarik dan produk kreatif. Labuan Bajo juga memiliki banyak kearifan lokal atau budaya yang eksotis.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang menjadi satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal umumnya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui cerita dari mulut ke mulut.

Baca juga :Labuan Bajo Holiday, Jadikan Liburan Anda Lebih Berkesan

Potensi pariwisata di Labuan Bajo meliputi potensi fisik dan non fisik. Potensi fisik yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dapat disaksikan langsung sebagai daya tarik wisata, sedangkan potensi non fisik adalah segala sesuatu yang tidak berbentuk namun dapat berpengaruh positif dalam mendukung pengembangan pariwisata di Labuan Bajo.

Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan strategi memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik untuk pengembangan produk wisata di kawasan Labuan Bajo, NTT.

Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina mengatakan, pihaknya sedang mendorong inkubasi berbagai kegiatan kreatif seperti seni pertunjukan, seni musik, seni tari, fesyen, dan kuliner dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada sehingga nantinya dapat berinteraksi dengan wisatawan.

“Pekerjaan rumah paling besar saat ini adalah mengaktifkan komunitas itu, meyakinkan masyarakat bahwa konsep premium dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores adalah bagaimana menyuguhkan konten lokal yang otentik kepada wisatawan,” ujarnya melalui siaran pers yang dilansir bali.bisnis.com, Jumat (11/9/2020).

Dalam rangka membangkitkan kembali pariwisata di Labuan Bajo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan program Aksilarasi (Aksi, Selaras dan Sinergi) pada tahun 2020 dan dilaksanakan selama lima tahun dengan tahapan per tahun yang telah direncanakan. Tema yang diangkat adalah Merawat Ingatan Merayakan Peradaban di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga :Komodo Sport Fishing, Terbaru dan Terbaik dari LABAHO

Program ini digagas oleh Direktorat Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan. Kegiatan ini bertujuan agar potensi masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya dapat diberdayakan untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Untuk itu diperlukan kekhasan dan identitas di Labuan Bajo yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam semata. Kemenparekraf akan memberi pendampingan pembuatan produk kreatif agar masyarakat setempat mampu menciptakan produk unggulan baik sektor seni musik, pertunjukan, seni rupa dan penerbitan.

“Karena sebagian besar masyarakat di Labuan Bajo bukan bekerja di sektor pariwisata, sehingga perlu dilakukan terobosan bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari pariwisata, bagaimana mereka menjadi petani yang baik, peternak yang baik dan makmur karena produk yang mereka hasilkan bisa diserap pariwisata,” pungkas Shana.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *