INBISNIS.ID, BLITAR – Jualan hasil pertanian juga butuh inovasi dalam mengikuti perkembangan digital. Petani bisa go digital melalui membuat aplikasi, website dan promosi lewat media sosial.
Ahmad Khoirudin, warga Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Blitar melakukan inovasi di bidang teknologi digital yaitu dengan melakukan pemasaran secara digital.
Petani berusia 30 Tahun ini merasa sedih, melihat beberapa hasil pertanian di pasar terkadang dijual dengan harga murah dari petani. Padahal untuk memanen, dibutuhkan biaya bagi pemetik dan ongkos transportasi menuju ke pasar di kota terdekat.
“Hasil panen sawah dan pekarangan nggak laku dijual di pasar. Padahal saya lihat di mall, harganya sangat tinggi hanya karena dikemas dengan cantik,” kata Udin mengawali cerita kepada INBISNIS.ID, Senin (23/5).
Pria dengan latar belakang Sarjana Pendidikan Agama Islam ini pun kemudian berselancar di dunia maya. Ia menemukan, banyak aplikasi online yang menjual sayuran dan buah di luar kota.
“Saya berkeyakinan kalau di kota sudah ada, pasti akan merembet ke desa. Lalu saya buat web kerja sama dengan teman untuk membuat aplikasi online,” ucapnya.
Aplikasinya diberi nama Super Fresh – Dijamin Fresh dan tersedia di Google Play. Ia juga mempromosikan sayurnya lewat Instagram dengan akun @Superfresh. Kebanyakan yang dijual merupakan jenis sayuran yang dibudidayakan secara organik.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar