oleh

Pesta Pergelaran Seni Budaya di Desa Demaan Jepara 

INBISNIS.ID, JEPARA – Bulan Mei atau bulan Syawal atau bulan penanggalan Jawa. Setiap Tahunnya diperingati pesta pagelaran seni budaya pertunjukan wayang kulit  diselenggarakan di pasar ikan Desa Demaan, Kabupaten Jepara.

“Pagelaran wayang kulit setiap Tahun diselenggarakan sebagai rasa syukur atas rezeki, karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada masyarakat komunitas nelayan di pasar ikan ini. Dengan harapan Tahun-tahun mendatang  lebih banyak hasil tangkapan ikan,” Ujar Kebayan Desa (Perangkat Desa)  selaku Tokoh Masyarakat Desa Demaan.

Gelar budaya bernuansa hitmat. Sayub sayub halus semakin lama menggema,  alunan bunyi seperangkat gamelan ditabuh berirama oleh wiyogo/panjak (dalam sebutan bahasa jawa). Ki Dalang memainkan sederet wayang kulit dengan diiringi gamelan berwarna kuning emas mengkilat.

“Unsur gamelan terbuat dari perunggu. Sedangkan wayang terbuat dari unsur kulit sapi yang dikeringkan kemudian di gambar pola sesuai anatomi tokoh wayang kulit itu sendiri: bisa Raja, Ratu, Patih, Empu atau Batara Guru ditambah Prajurit Prajurit pendukung,dengan kultur dan perwujudan pakem, nama yang sudah ketetapan sejak dahulu kala,” jelas Ki Dalang.

“Selanjutnya wayang dipahat oleh tenaga ahli, jika pemahatan dilakukan bukan ahli akan merubah peran dan  karakteristik wayang kulit itu sendiri. Terakhir pengecatan/finishing sama pakemnya menjunjung kultur dikedepankan. Aksesoris dan mahkota maupun busana sebagai simbol ideal tidak ditambah atau dikurang,” jelas Ki Dalang lebih lanjut.

Menjaga dan melestarikan sangat indah jika semua pihak  mempunyai rasa sepenanggungan punya kepedulian melestarikan.  Warisan seni budaya akan lestari manakala bersama-sama semua pihak menjaga sekaligus melestarikan. Agar dikemudian hari tidak kurang, apa lagi sampai kehilangan identitas budaya yang  berharga.

Hari ini pentas wayang kulit digelar di Pasar Ikan Demaan Kabupaten Jepara yang rutin digelar setiap Tahun dan ramai dikunjungi banyak penikmat. Rata-rata berusia mapan dan beberapa titik kerumun usia anak SD/ SLTP. Terselenggaranya seni budaya hari ini atas kerja keras gotong royong mengumpulkan iuran masyarakat nelayan sekitar pasar ikan dan pemberian dari pengurus kelompok tengkulak ikan.

Turut diundang pejabat Pemerintah Desa beserta jajaran menyaksikan pertunjukan wayang dan mengapresiasi, memotivasi agar warisan seni budaya wayang kulit bisa terselenggara setiap Tahunnya.Dan nelayan mendapat tangkapan ikan dari laut melimpah hasilnya.

Lebih lanjut Pemerintah Desa menekankan, kewajiban melestarikan seni budaya adalah menyelamatkan harta warisan yang tak ternilai harganya.

“Berkurangnya anak muda mencintai seni budaya menjadi sebuah keprihatinan. Mungkin perlu kolaborasi menggaet sanggar tari, sanggar sinden usia anak dan remaja dikemas diciptakan lahir sebuah pentas klasik seni budaya yang menarik. Ini akan mendatangkan magnet tersendiri bagi kaum muda mudi, “ tandas Pejabat Pemerintah Desa.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *