oleh

Peringatan Isra Mi’raj di Desa Leuwayan, Jadi Ajang Perkuat Moderasi Beragama

-Daerah-780 views

INBISNIS.ID, LEMBATA – Peristiwa Isra mi’raj merupakan salah satu peristiwa yang bersejarah dalam umat Islam, karena berkaitan dengan munculnya perintah untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu.

Seperti halnya peringatan Isra’ Mi’raj yang di selenggarakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Lembata desa Hoelea, yang berkolaborasi dengan pemerintah Desa Leuwayan dan seluruh warga Masyarakat Desa Leuwayan yang di lakasanakan di halaman Gerja St.Petrus Leuwayan Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Senin, (28/02).

Kegiatan yang di selenggarakan di Desa Leuwayan, Desa yang bermayoritaskan agama Katolik ini menunjukan solidaritas nyata antar umat beragama, warga yang beragama katolik di Desa tersebut saling membantu dan juga terlibat dalam kepanitian kegiatan tersebut.

Kepala Madrasah Hataman Napaulung S.pd dalam sambutannya secara lembaga menyampaikan terimaksi kepada pemerintah Desa Leuwayan dan seluruh warga masyarakat Desa Leuwayan, yang punya inisiatif dan bersusapayah dalam menyukseskan kegiatan ini, kami tidak membayangkan bahwa kegiatan yang kami rencanakan tidak sebesar ini tapi atas restu Allah S.W.T dan dan restu Leu Auq kegiatan hari ini tidak bisa sebesar ini. Ungkapnya.

Kegiatan yang di hadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kan Kemenag) Kabupaten Lembata, H.Ishak Sulaiman S.Ag dalam sambutanya, antusias masyarakat di Desa Leuwayan perlu kita apresiasi dengan berbagai latar belakang yang berbeda, dan momentum ini harus kita manfatkan sebagai monentum strategis untuk memperkuat kerukunan, persaudaraan dan lebih dari itu juga kegiatan patut kita beri apresiasi di saat pemerintah kabupaten Lembata yang sedang menggalakan eksplorasi budaya untuk menuju sare dame di Kabupaten Lembata, kita juga sedang berikhtiar untuk membangun sare dame di dalam perspektif kegiatan yang bernuansa agama. Memaknai peringatan Isra Mi`raj ini dapat menumbuhkan sikap toleransi, dengan kemajemukkan yang kita miliki dan tidak dirusak dengan sikap-sikap intoleran. Ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala desa Lewayan(Emanuel Ledo). Ketika di temui media. Ia menyampaikan bahwa, “sebenarnya kegiatan ini di inisiatif oleh pemerintah Desa dan seluruh warga masyarakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut, menurutnya respon masyarakat sangat berantusian dengan kegiatan ini, kebetulan Anak-anak yang ada di Desa ini yang kita dorong untuk sekolah di MIN 1 LEMBATA Desa Hoelea, Kecamatan Omesuri menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut,” ujarnya.

Di samping itu, tujuan kegiatan tersebut sebagai ajang untuk memperkuat moderasi beragama, sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia terkhusunya di kabupaten Lembata, di sisi lain kegiatan tersebut untuk mempersatukan tali persaudaran antar umat beragama, sebenarnya dari dulu desa ini suda menjadi icon toleransi sehingga kalau kegiatan yang di laksanakan oleh orang katolik maka orang muslim yang mengambil bagian bagitupn sebaliknya. Tutupnya.

Dari pantauan media kegiatan ini isi dengan acara hiburan dari ibu-ibu majelais taqlim, remaja masjid dan Anak-anak Skami Gereja St.Petrus Leuwayan

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *